Kendari, Portal.id – Kondisi kemajuan teknologi yang semakin berkembang pesat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dengan cara menginisiasi konsep transaksi non-tunai dimulai dari pasar tradisional di Kota Kendari.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Kadin Sultra Sastra Alamsyah menjelaskan, pentingnya memulai konsep pembayaran dengan QRIS di pasar tradisional karena tempat tersebut sebagai pusat perputaran ekonomi masyarakat.
Dengan cara itulah, masyarakat akan terbiasa berbelanja dengan menggunakan transaksi elektronik.
“Iya kita dorong pasar tradisional agar menerapkan pembayaran dengan cara Non-Tunai,” kata Sastra Alamsyah, Jumat (21/7).
Sebagai langkah awal agar konsep tersebut berjalan lancar, Kadin Sultra bersama Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sultra dan Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Kota Kendari memberikan pelatihan kepada 120 pegawai perumda terkait transaksi menggunakan QRIS.
“Sebanyak 120 pegawai perumda diberikan pelatihan terkait transaksi Non-Tunai,” kata mantan aktivis HMI Makassar itu.
Sastra menuturkan, sinergi tersebut merupakan bentuk keseriusan Kadin, BI Sultra dan Perumda Pasar Kota Kendari untuk segera menerapkan pembayaran dan transaksi digital di pasar tradisional.
Pihaknya mengapresiasi dan berterima kasih kepada BI Sultra yang telah memfasilitasi pelatihan tersebut.
“Pasca pelatihan 120 pegawai perumda pasar berikutnya kami akan coba di pasar Wayong penerapan pembayaran Non-Tunai,” tutur Sastra.