Portal.id – Kendari: Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merilis untuk periode Januari sampai Maret 2021 pembukaan rekening simpanan pelajar telah mencapai sebanyak 29,03 juta rekening.
Dari jumlah siswa di 403.095 sekolah di Indonesia tersebut, total nominal tabungan tercatat telah mencapai Rp 5,99 triliun.
Data tersebut disampaikan Kepala OJK Sultra Arjaya Dwi Raya dalam keterangan pers temu virtual bertajuk ‘KEJAR Prestasi Anak Indonesia (KREASI)’ yang digelar Selasa 24 Agustus 2021.
Program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR) sendiri mentargetkan sebanyak 64.634.863 rekening untuk sekolah baik yang berada dibawah kewenangan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementrian Agama (Kemenag).
Untuk target tersebut, sampai dengan tahun 2021 telah mencapai 38,26 juta rekening atau 59,20% pelajar di Indonesia telah memiliki rekening.
Program KEJAR ini sendiri merupakan salah satu bentuk implementasi Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 26 Tahun 2019 tentang Hari Indonesia Menabung.
“Progtam ini bertujuan agar setiap pelajar di Indonesia memiliki rekening sehingga budaya menabung di Lembaga Jasa Keuangan (LJK) formal dapat dilakukan sejak dini,” kata Arjaya.
Gerakan menabung untuk pelajar merupakan hal yang sangat krusial mengingat jumlahnya yang besar, yaitu sekitar 65 juta pelajar, atau 25% dari total penduduk.
Pelajaran juga termasuk kategori critical economic players atau elaku ekonomi yang sangat strategis yang perlu dibekali pemahaman keuangan yang memadai.
Arjaya juga mengungkapkan, survei OJK 2019 menunjukkan bahwa para pelajar di Indonesia umumnya memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang masih relatif rendah.
“Tingkat literasi keuangan penduduk berusia 15-17 tahun hanya 16%, atau jauh di bawah tingkat literasi keuangan nasional sebesar 38%,” papar Arjaya.
Senada dengan tingkat literasi, lanjutnya, tingkat inklusi keuangan penduduk berusia 15-17 tahun tersebut juga relatif rendah, yaitu 58%, atau jauh di bawah tingkat inklusi keuangan nasional sebesar 76 %.
Para pelajar juga lebih rentan dari sisi keuangan karena belum memahami pentingnya menabung atau berinvestasi termasuk menyiapkan dana darurat serta mudah dipengaruhi tawaran influencer di media sosial.
Pemerintah juga telah mencanangkan program Aksi Indonesia Menabung melalui Dewan Nasional Keuangan Inklusif sebagai langkah strategis yang memberikan manfaat yang besar dan mendorong masyarakat untuk menabung di lembaga jasa keuangan formal.
“Pada tahun 2021, ditargetkan 70% pelajar di Indonesia memiliki rekening tabungan, dan data sampai dengan triwulan II tahun 2021, tercatat sebanyak 40,8 juta (63,14%) pelajar di Indonesia telah memiliki rekening tabungan dengan total nominal sebesar Rp26,30 triliun,” pungkasnya.