Jakarta, Portal.id – Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional Tingkat Nasional Tahun 2022 yang dibuka pada 10 Oktober lalu oleh Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, secara resmi ditutup tadi malam, Kamis (13/10/2022) oleh Sekjen Kemenag Nizar Ali, Kamis (13/10/2022) malam.
Penutupan berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta ini, sekaligus mengumumkan para pengumuman pemenang yang berhasil membawa pulang medali. Dari 11 utusan Sultra, tiga diantaranya berhasil memboyong piala pada Kompetisi Sains Madrasah tingkat Nasional tahun 2022.
Tak hanya berhasil membawa pulang tiga medali, dimalam penutupan tersebut Sultra juga didapuk sebagai tuan rumah pelaksanaan Kompetisi Sains Madrasah Tahun 2023 mendatang.
Berikut peserta kontingen Sulawesi Tenggara yang berhasil meraih medali pada KSM tingkat Nasional tahun 2022 :
1.Bidang Studi Matematika Terintegrasi, Madrasah Ibtidaiyah/ SD
Andi Muhammad Akhyar Bachtiar, MIN 1 Kolaka Utara Sulawesi Tenggara, medali perak
2. Bidang Studi Kimia Terintegrasi, Madrasah Aliyah/ SMA
Nabhil Nandana, MAN Insan Cendekia Kota Kendari Sulawesi Tenggara, medali perunggu.
3. Bidang Studi Ekonomi Terintegrasi, Madrasah Aliyah/ SMA
Muhammad Fajar Surya, MAN Insan Cendekia Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, medali perunggu.
Kompetisi Sains Madrasah (KSM) adalah sebuah ajang berkompetisi dalam bidang sains yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia. Kompetisi Sains Madrasah pada awalnya hanya diperuntukkan bagi siswa madrasah (ibtidaiyah, tsanawiyah dan aliyah) saja, tetapi sejak tahun 2016 KSM dapat diikuti pula oleh siswa yang berasal dari SD, SMP maupun SMA yang berada dibawah naungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Kompetisi Sains Madrasah mulai diselenggarakan sejak tahun 2012 dengan mengikutsertakan peserta dari madrasah tsanawiyah (MTs) dan madrasah aliyah (MA) seluruh Indonesia. Mata pelajaran yang dilombakan yakni Matematika, Biologi, dan Fisika untuk MTs serta Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Geografi, dan Ekonomi untuk MA. Kemudian pada 2013 siswa madrasah ibtidaiyah (MI) mulai diikutsertakan, dengan mata pelajaran yang dilombakan yakni Matematika dan IPA.