Jakarta, Portal.id – PT Pos Indonesia menyatakan petugas di Kantor Pos siap mendatangi pekerja yang sakit sehingga tidak bisa datang ke Kantor Pos untuk mencairkan bantuan subsidi upah (BSU) yang diprogramkan pemerintah.
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyatakan bantuan subsidi upah (BSU) tahap 7 mulai dicairkan pada November 2022. Pekerja yang tidak memiliki rekening di Bank Himbara dapat mencairkan BSU melalui Kantor Pos.
“Selain disalurkan melalui Kantor Pos, PT Pos Indonesia mencairkan BSU melalui komunitas (perusahaan atau instansi) tempat pekerja berkumpul, dan petugas Kantor Pos yang mendatangi bila ada pekerja yang sakit,” ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Haris menambahkan pihaknya melakukan berbagai strategi agar target penyaluran bisa tuntas sebelum akhir November, yaitu dengan melakukan sosialisasi di berbagai media elektronik, online, cetak dan media sosial, menambah waktu pelayanan hingga pukul 20.00 WIB hingga Sabtu dan Minggu di Kantor Pos.
“Kami juga menambah petugas atau juru bayar serta mendatangi perusahaan atau komunitas,” kata Haris.
Perpanjangan jam pelayanan Kantor Pos ini dilakukan agar tidak mengganggu jam kerja para pekerja. Tak hanya itu, dengan menerapkan sistem yang terorganisir dengan baik, proses pengambilan BSU di Kantor Pos pun terbilang cepat dan efisien. Uang BSU sebesar Rp600 ribu pun diserahkan kepada penerima tanpa potongan apapun.
Sementara itu sejumlah pekerja yang berhak menerima BSU menyatakan memilih mencairkan dana di Kantor Pos pada hari Sabtu dan Minggu.
“Saya merasa dipermudah karena Kantor Pos buka Sabtu dan Minggu, tidak mengganggu jam kerja,” kata Suripto yang mengambil BSU di Kantor Pos Bandar Lampung.
Menurut dia bantuan BSU meringankan pekerja yang mendapat gaji standar UMR sehingga diharapkan program tersebut terus berlanjut.
Penerima BSU lainnya Adi Puput Pilingan menyatakan dengan adanya jam pelayanan di hari Minggu mempermudah para pekerja mengambil BSU.
Dia juga berharapan agar pemerintah tak hanya memberikan bantuan subsidi, namun menurunkan harga BBM.
“Harapannya ke depan harga-harga jangan naik terus. Karena kalau harga naik, bantuan seperti ini tidak menjadi pemecah masalah. Harga BBM semoga bisa stabil. Kalau harga BBM naik, semua harga barang ikut naik,” katanya.