Oleh Dra Nurnianah
Kasus seputar reproduksi remaja sekarang semakin meningkat, disebabkan ketidakpahaman remaja terhadap berbagai aspek reproduksi yang berhubungan dengan dirinya sendiri. Peningkatan kualitas kesehatan reproduksi remaja dapat dilakukan dengan memperhatikan masalah komunikasi kesehatan. Permasalahan remaja mengenai seksualitas dan kesehatan reproduksi kian lama dirasakan kian komplek dan memprihatinkan.
Masalah yang terjadi pada kesehatan reproduksi remaja bisa berupa hubungan seks sebelum menikah, putus sekolah karena hamil, pasangan tidak bertanggung jawab, penggunaan alat kontrasepsi, aborsi, terinfeksi HIV/AIDS, penyakit menular seksual dan penggunaan obat-obat terlarang Kesehatan reproduksi adalah keadaan sejahtera baik fisik, mental, sosial yang utuh dalam segala hal yang berkaitan dengan fungsi, peran dari system reproduksi baik pria maupun wanita.
Pengetahuan kesehatan reproduksi sebaiknya dilakukan sejak remaja, karena sesorang akan dapat mengenali kelainan pada kesehatan reproduksinya sedini mungkin, terutama tentang menstruasi dan perubahan pada tubuhnya.
Kesehatan reproduksi menurut WHO (World Health Organization) adalah suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang utuh, bukan hanya bebas dari penyakit atau kecacatan dalam segala aspek yang berhubungan dengan sistem reproduksi, fungsi serta prosesnya Remaja mulai melakukan aktivitas seksual pada usia yang lebih muda tetapi tingkat kehamilan remaja menurun sejak mencapai puncaknya semenjak pada tahun 2001.
Sementara itu, penggunaan alat kontrasepsi pada remaja juga menunjukan. Saat ini perilaku seksual remaja di Indonesia juga menunjukan kecenderungan yang semakin permisif. Hal ini ditunjukan dengan semakin banyaknya remaja yang telah melakukan perilaku seks pranikah.
Menurut Soetijiningrat, Perilaku seksual pranikah remaja adalah segala tingkah laku seksual yang didorong oleh hasrat seksual lawan jenisnya, yang dilakukan oleh remaja sebelum mereka menikah, baik mulai dari tingkat yang kurang intim sampai melakukan hubungan seksual.
Kesehatan reproduksi merupakan sustu kondisi sehat menyangkut sistem, fungsi, dan proses reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan suatu hal yang penting mengingat reproduksi adalah sarana untuk melahirkan generasi penerus bangsa.
Kondisi Sehat Pengertian sehat tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit atau kecacatan fisik, melainkan juga secara psikis, secara mental, sosial, dan kultural Sehat secara fisik berarti suatu keadaan yang tidak sakit dan tidak memiliki cacaat secara fisik. Sehat bukan merupakan suatu kondisi saja, tetapi hasil dari proses penyesuaian. Artinya sehat bukan hanya dipahami sebagai suatu keadaan tapi merupakan proses menjadi sehat.
Terdapat tiga karakteristik sehat menurut WHO, yaitu merefleksikan perhatian pada individu, memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan eksternal, dan hidup yang kreatif dan produktif. Kesehatan fisik adalah dalah adanya keadaan organ tubuh yang dapat berfungsi secara baik tanpa merasakan sakit atau keluhan dan memang secara objektif tidak tampak sakit. Semua organ tubuh dapat bekerja secara normal
Sistem Organ Reproduksi
Pada remaja, organ reproduksi mulai mengalami perkembangan dan pertumbuhan. Organ reproduksi meruupakan bagian tubuh seseorang yang digunakan untuk menjalankan reproduksi. Organ reproduksi adalah organ seksualitas baik pada laki-laki dan perempuan dibagian dalam maupun bagian luar tubuh manusia.
Organ reproduksi pada laki-laki terdiri dari penis/buah zakar yang berfungsi sebagai alat melakukan senggama, mengeluakan air seni, dan sebagao jalan keluarnya sperma. Organ lainnya adalah kepala penis yang berda di ujung penis berupa lubang untuk menyalurkan air kencing dan sperma.
Bagian ini sangat sensitif dan mudah terangsang karena memiliki banyak pembuluh darah. Bagian ketiga adalah kantong pelir yang terdiri dari biji pelir dan testi), serta sperma. Kantung pelir merupakan tempat biji testis.
Testis memiliki fungsi sebagai tempat produksi sperma yang akan terbentuk karena hormone testosterone. Organ reproduksi pada perempuan terdiri dari ovarium, tuba volopi, uterus, vagina (kemaluan), selaput dara, bibir kemaluan, klitoris, saluran kemih. Ovarium adalah organ reproduksi yang berfungsi mengeluarkan sel telur.
Tuba falopi berfungsi menyalurkan sel telur setelah keluar dari indung telur dan tempat terjadinya pembuahan. Uterus berfungsi sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya tempat calon bayi.
Vagina adalah lubang tempat masuknya sel sperma pada saat bersenggama. Vagina juga merupakan jalan keluarnya darah saat haid dan janin yang akan dilahirkan. Hymen merupakan lapisan tipis yang berada di dalam liang kemaluan. Bibir kemaluan adalah bagian paling luar yang memiliki banyak pembuluh darah.
Klitoris adalah organ reproduksi yang memiliki tingkat kepekaan terhadap rangsangan yang sangat tinggi karena tersusun dari banyak pembuluh darah. Saluran kemih berguna untuk mengeluarkan air kencing dan terletak di antara klitoris dan mulut vagina
Fungsi Kesehatan Reproduksi
Fungsi memahami kesehatan reproduksi diantaranya adalah mengenal tubuhnya dan organ-organ reproduksinya; memahami fungsi dan perkembangan organ reproduksi secara benar. Memahami perubahan fisik dan psikisnya; melindungi diri dari berbagai risiko yang mengancam kesehatan dan keselamatannya; mempersiapkan masa depan yang sehat dan cerah; mengembangkan sikap dan perilaku bertanggungjawab mengenai proses reproduksi.
Pada remaja, menganal bagian-bagian tubuh dan organ reproduksi menjadi hal yang sangat penting, karena dengan mengenal bagian biologis mengarahkan remaja untuk dapat berperilaku secara bertanggung jawab dalam menjaga tubuh dan organ reproduksinya.
Memahami tubuh dan fungsi organ reproduksi secara benar tentu menjadikan remaja menjadi lebih berhati-hati dalam merawat, menjaga, dan melindungi organ reproduksinya. Pada tahap ini memungkinkan remaja memiliki kesadaran dalam melindungi aspek vital dan menjaga diri dari tindak kekerasan seksual.
Proses Kehamilan di Usia Remaja
Kehamilan adalah satu masa dimana seorang perempuan berhenti haid dan tumbuh dalam rahimnya seorang janin. Kehamilan terjadi karena terjadi pembuahan yaitu penggabungan sel sperma dan ovum dalam rahim seorang perempuan yang disebut fersilisasi.
11 Kehamilan adalah proses berkembangnya embrio di dalam uterus sejak terjadi fertilisasi hingga dilahirkan. Waktu kehamilan manusia berkisar rata-rata 266 hari atau 38 minggu. Proses kehamilan dan kelahiran pada usia remaja memberikan kontribusi dalam meningkatkan angka kematian. Remaja hamil sering mengalami komplikasi seperti persalinan premature, berat badan bayi rendah, dan kematian prenatal, preeclampsia, penyakit menular seksual, malnutrisi, darah tinggi, dan solusio plasenta
Problem Kesehatan Reproduksi
Problem kesehatan reproduksi yang dialami para perempuan dan remaja biasanya dikarenakan banyak faktor. Faktor penyebab munculnya problem reproduksi terdiri dari faktor yang bersifat internal, maupun eksternal. Faktaor yang bersifat internal terkait dengan persoalan pemahaman mengenai kesehatan reproduksi. Faktor yang bersifat ekternal bisanya merupakan faktor yang berhubungan dengan hal yang berada di luar kemampuan diri individu seperti lingkungan, pergaulanan, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dan lain-lain.
Faktor pemahaman mengenai kesehatan reproduksi menymbangkan kontribusi yang begitu besar terkait dengan persoalan-persoalan reproduksi remaja. Orang dengan pemahaman tentu mengarahkan dirinya untuk tidak melakukan faktor yang menyebabkan resiko dan dampak negatif bagi diri sendiri.
Sebaliknya, remaja yang memiliki pemahaman rendah, cenderung kurang memiliki kepedulian, kesadaran dalam menjaga dan memelihara organ reproduksinya, yang selanjutnya sering berakhir pada terjadinya kekerasan seksual pada remaja.
Kesehatan Reproduksi Menurut Islam
Kesehatan dalam Islam merupakan syarat mendasar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat. Islam dalam konteks ini berfungsi tidak hanya sebatas aturan, melainkan pedoman yang mengatur segala kehidupan manusia dalam rangka kebahagiaan. Islam mengatur reproduksi yang sehat sebagai upaya memuliakan dan menjunjung derajat kemanusiaan.
Salah satu bentuk kesehatan yang juga sangat diperhatikan Islam adalah kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi berkaitan dengan seksualitas dan pembentukan keluarga. Islam senantiasa mewajibkan para pemeluknya untuk menjaga kebersihan, baik kebersihan jasmani maupun ruhani, lahir maupun batin.
Kesehatan jasmani dengan kesehatan rohani merupakan kesatuan sistem terpadu, sebab kesehatan jasmani dan rohani menjadi syarat bagi tercapainya suatu kehidupan yang sejahtera di dunia dan kebahagiaan di akhirat.
Islam sebagai pedoman hidup tentunya memiliki kaitan erat dengan kesehatan reproduksi mengingat Islam memiliki aturanaturan dalam kehidupan manusia yang bertujuan untuk mencapai kondisi yang sesuai dengan persyaratan kesehatan reproduksi. Kesehatan reproduksi merupakan hal penting dalam kehidupan. Islam memerintahkan semua umatnya untuk mencapai kebahagiaan hidup yang diawali dari kesehatan. Baik kesehatan fisik, maupun non fisik, kesehatan jasmani maupun rohani salah satunya kesehatan reproduksi.
Kesehatan reproduksi adalah amanah dari Allah untuk melahirkan generasi yang berkualitas dan sehat. Persoalan kesehatan reproduksi bisanya terjadi pada usia awal, yaitu remaja. Masa ini menjadi masa yang berisiko pada masalah kesehatan reproduksi seperti seks bebas, seks di luar pernikahan, kehamilan yang tidak diinginkan, aborsi, kekerasan seksual, bahkan sampai pada kematian ibu dan anak.
Banyak remaja yang terjebak pada persoalan ini, yang dibuktikan dengan semakin meningkatnya kasus pemerkosaan, hamil diluar nikah, aborsi, kekerasan seksual dan kematian ibu dan anak karena ketidak siapan ramin pada waktu hamil pertama. Remaja umumnya memiliki informasi yang rendah, serta pemahaman yang kurang mengenai kesehatan reproduksi.
Hal ini karena banyak anggapan bahwa mengetahui masalah seksualitas masih dianggap tabu dan jorok. Maka para remaja membutuhkan pendidikan dan informasi mengenai kesehatan reproduksi agar memiliki pengetahuan yang cukup mengenai reproduksi, bagaimana fungsi-fungsi organ bekerja, bagaimana kehamilan, dan dampak yang ditimbulkannya.
(Penulis adalah ASN Lingkup BKKBN Perwakilan Sultra dengan jabatan fungsional/TMT adalah Penyuluh keluarga Berencana Ahli Muda)