“Dukungan mayoritas kami berikan kepada Arsjad Rasjid yang kami nilai memiliki visi dan misi jelas dalam melakukan pemulihan kesehatan dan meningkatkan ekonomi nasional yang terdampak pandemi,” ujar Yukki Nugrawan Hanafi dalam keterangan tertulis yang diterima di Kendari, Selasa.
Menurut Yukki, melalui dukungan mayoritas itu Arsjad dipastikan akan mendulang 80 persen suara dari total 30 asosiasi Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin yang mendapatkan mandat memberikan suara di Munas VIII.
Dengan dukungan luas tersebut, Yukki juga mengutarakan rasa optimistisnya bahwa Arsjad akan ditetapkan menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Eka Sastra menyebutkan ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi dukungan kepada Arsjad semakin kuat.
Menurut Eka, selain mengusung semangat untuk membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif, Arsjad juga memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan potensi daerah.
Eka mencontohkan dukungan Arsjad terhadap pengembangan potensi ekonomi Sulawesi Tenggara, tempat digelarnya Munas VIII Kadin.
Kepada media, kata dia, Arsjad secara tegas memberikan dukungannya untuk mengembangkan potensi aspal Buton. Selain itu, sebagai provinsi masa depan Indonesia, Sulawesi Tenggara yang mendapatkan julukan Bumi Anoa itu juga kaya akan nikel.
Sementara itu, Firlie Ganinduto dari Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) menyatakan, 23 asosiasi tersebut siap memberikan suara sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh panitia.
“Jika memang harus dilakukan voting, kami siap. Begitu pula jika penetapan Ketua Umum Kadin akan dilakukan secara aklamasi,” ujar Firlie.
Untuk diketahui, Konvensi ALB Kadin Indonesia telah menetapkan 30 orang delegasi yang akan hadir dan memberikan suara dalam Munas VIII di Kendari. Mereka yang terpilih sebagai delegasi tersebut merepresentasikan perwakilan dari 122 asosiasi yang menjadi Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani menyampaikan telah ada kesepakatan bahwa Arsjad Rasjid yang akan menjadi Ketua Umum Kadin selanjutnya menggantikan dirinya, sedangkan Anindya Bakrie menjadi Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Kadin.
“Sudah ada kesepakatan, musyawarah untuk mufakat, yang telah kami sampaikan ke Bapak Presiden, keduanya setuju untuk dua-duanya menjadi ketua, tapi bedanya yang satu Ketua Dewan Pertimbangan Anindya Bakrie, yang satu jadi Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad, tentunya ini akan dibawa ke Munas,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, usai bertemu dengan Presiden Jokowi, di Jakarta, Senin (28/6).
Sebelumnya, pengusaha Anindya Bakrie, putera dari Aburizal Bakrie, turut mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Kadin, dan bersaing dengan Arsjad Rasjid yang merupakan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.
Rosan mengatakan dirinya sangat mengapresiasi langkah yang diambil Anindya Bakrie. Menurutnya, kesepakatan ini diambil Anindya dan Arsjad, sebagai solusi terbaik di tengah dinamika pemilihan Ketua Umum Kadin yang begitu sengit dalam beberapa waktu terakhir.
Menurut Yukki, melalui dukungan mayoritas itu Arsjad dipastikan akan mendulang 80 persen suara dari total 30 asosiasi Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin yang mendapatkan mandat memberikan suara di Munas VIII.
Dengan dukungan luas tersebut, Yukki juga mengutarakan rasa optimistisnya bahwa Arsjad akan ditetapkan menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Eka Sastra menyebutkan ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi dukungan kepada Arsjad semakin kuat.
Menurut Eka, selain mengusung semangat untuk membangun Kadin baru yang inklusif dan kolaboratif, Arsjad juga memiliki komitmen kuat dalam mengembangkan potensi daerah.
Eka mencontohkan dukungan Arsjad terhadap pengembangan potensi ekonomi Sulawesi Tenggara, tempat digelarnya Munas VIII Kadin.
Kepada media, kata dia, Arsjad secara tegas memberikan dukungannya untuk mengembangkan potensi aspal Buton. Selain itu, sebagai provinsi masa depan Indonesia, Sulawesi Tenggara yang mendapatkan julukan Bumi Anoa itu juga kaya akan nikel.
Sementara itu, Firlie Ganinduto dari Asosiasi Fintech Pendanaan Indonesia (AFPI) menyatakan, 23 asosiasi tersebut siap memberikan suara sesuai mekanisme yang ditetapkan oleh panitia.
“Jika memang harus dilakukan voting, kami siap. Begitu pula jika penetapan Ketua Umum Kadin akan dilakukan secara aklamasi,” ujar Firlie.
Untuk diketahui, Konvensi ALB Kadin Indonesia telah menetapkan 30 orang delegasi yang akan hadir dan memberikan suara dalam Munas VIII di Kendari. Mereka yang terpilih sebagai delegasi tersebut merepresentasikan perwakilan dari 122 asosiasi yang menjadi Anggota Luar Biasa (ALB) Kadin.
Sebelumnya, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Rosan Roeslani menyampaikan telah ada kesepakatan bahwa Arsjad Rasjid yang akan menjadi Ketua Umum Kadin selanjutnya menggantikan dirinya, sedangkan Anindya Bakrie menjadi Ketua Dewan Pertimbangan (Wantim) Kadin.
“Sudah ada kesepakatan, musyawarah untuk mufakat, yang telah kami sampaikan ke Bapak Presiden, keduanya setuju untuk dua-duanya menjadi ketua, tapi bedanya yang satu Ketua Dewan Pertimbangan Anindya Bakrie, yang satu jadi Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad, tentunya ini akan dibawa ke Munas,” kata Rosan di Kompleks Istana Kepresidenan, usai bertemu dengan Presiden Jokowi, di Jakarta, Senin (28/6).
Sebelumnya, pengusaha Anindya Bakrie, putera dari Aburizal Bakrie, turut mencalonkan diri menjadi Ketua Umum Kadin, dan bersaing dengan Arsjad Rasjid yang merupakan Presiden Direktur PT Indika Energy Tbk.
Rosan mengatakan dirinya sangat mengapresiasi langkah yang diambil Anindya Bakrie. Menurutnya, kesepakatan ini diambil Anindya dan Arsjad, sebagai solusi terbaik di tengah dinamika pemilihan Ketua Umum Kadin yang begitu sengit dalam beberapa waktu terakhir.