Konawe, Portal.id — Bertindak sebagai narasumber dalam seminar Pembinaan Pengembangan Tata Guna Air, Kapala Dinas (Kadis) Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Konawe, Noor Jannah mengingatkan dua poin penting ketika mengelola lahan irigasi, Selasa (29/5/2023).
Noor Jannah mengatakan, dua poin penting itu adalah perencanaan dan pengembangan tata guna air.
Program Pengembangan Tata Guna Air (PTGA) bertujuan meningkatkan tata kelola air dijaringan irigasi dalam satu kesatuan sistem, dari yang utama sampai jaringan tersier secara nasional berdasarkan peraturan perundangan undangan yang ada.
Dimana, jaringan utama dikelola oleh pemerintah daerah sesuai dengan kewenangannya.
“Wewenang dan tanggung jawab pengelolaan jaringan tersier berada pada perkumpulan petani pemakai air (P3A). Dari pengalaman selama ini peran para pembina pengelola, pelaksanaan irigasi pengamat/mantri, juru, pengurus P3A termasuk komisi irigasi di berbagai jenjang ditingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota akan melaksanakan pengembangan tata guna air sangat besar perannya,” ucapnya.
Kemudian, menjadikan P3A mitra pemerintah yakni sebagai pelaku utama dalam pengelolaan irigasi pada kewenangan dan tanggung jawabnya.
Sementara untuk instansi terkait seperti Bappeda, Dinas Pengairan atau SDA, Dinas Pertanian dan yang lainnya di tingkat kabupaten/kotajuga mempunyai peran penting dalam penyelenggaraan pengolalaan irigasi.
“PTGA perlu dilaksanakan dengan memakai asas human capital dan sosial capital, yang dimaknai bahwa pengeolaan irigasi akan menjadi organisasi pembelajar, dengan pendekatan ini maka pengelola irigasi akan selalu bersifat dinamis karena akan dapat menyikapi perubahan yang berlaku,” jelasnya.
Dengan adanya seminar serta pelatihan PTGA diharpakan dapat mengurangi ketidakmampuan secara teknis serta meningkatkan kompentensi petani dalam hal pengelolaan irigasi, khususnya pada kegiatan operasi dan pemeliharaan irigasi.
Laporan: Ferito Julyadi
