KesehatanKesehatan & Gaya HidupNews

Komitmen Tekan Angka Gizi Buruk, Pemkab Konawe Lakukan Rembuk Stunting

×

Komitmen Tekan Angka Gizi Buruk, Pemkab Konawe Lakukan Rembuk Stunting

Sebarkan artikel ini

Konawe, Portal.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe terus berkomitmen menurunkan angka gizi buruk atau stunting. Komitmen ini ditunjukan dengan dilaksanakannya rembuk “Aksi Percepatan Penurunan” stunting, Kamis (27/7/2023).

Kegiatan yang dibuka langsung oleh Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemkab Konawe, Muhammad Akbar ini dihelat di salah satu hotel di Kota Unaaha.

Muhammad Akbar yang mewakili Bupati Konawe, Kery Saiful Konggoasa (KSK) menyampaikan, seluruh pihak yang terlibat harus serius dalam upaya penurunan angka stunting di Kabupaten Konawe.

Dalam pidato yang dibacakan Akbar, KSK menyinggung kinerja para kepala dinas (Kadis), pasalnya angka stunting di Kabupaten Konawe naik dari 26,2 persen di tahun 2021 menjadi 28,3 persen di tahun 2022 lalu.

Sementara itu, Tenaga Ahli Aksi Konvergensi mitra Kemendagri Wilayah Makassar, Lukman Nurhakim yang hadir sebagai narasumber menuturkan, aksi konvergensi harus dilembagakan oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat, jika benar-benar menginginkan penurunan angka stunting. Namun, harus berpedoman pada Perpres Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting, dan perKa BKKBN Nomor 12 Tahun 2021 tentang RAN-PASTI.

“Salah Satu amanah dalam perpres tersebut adalah lakukan perencanaan dengan benar,” tutur Lukman.

Dirinya juga mengungkapkan singgungan Presiden Indonesia, Joko Widodo yang merasa kesal dengan banyaknya anggaran stunting, yang justru tidak pada substansi pokok tapi lebih banyak digunakan untuk rapat-rapat dan perjalanan dinas.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN Sultra, Mustakim menerangkan, bahwa penanganan stunting di memerlukan beberapa jurus, antara lain melakukan perubahan mindset atau pola pikir masyarakat yang masih banyak meremehkan persoalan gizi, khususnya pada masa pra nikah dan 1000 HPK.

“Kemudian intervensi gizi terhadap keluarga berisiko stunting secara berkelanjutan, dan intervensi serta keseriusan pimpinan daerah dengan dukungan seluruh lintas sektor terkait dalam upaya penurunan angka stunting ini,” tegas Mustakim.


Laporan: Ferito Julyadi

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id