Kendari, Portal.id — Desa Gaya Baru dalam beberapa tahun terakhir terus berbenah dan menunjukan perubahan.Desa yang terletak di Kecamatan Lapandewa, Kabupaten Buton Selatan, ini tengah serius membenahi salah satu potensi wisata yang dimilikinya.
Dari ibu kota Kabupaten Buton Selatan, Batauga, Desa Gaya Baru berjarak sekitar 52 kilometer. Akses jalan menuju desa ini sangat baik, dalam kondisi teraspal mulus
Diinisiasi oleh swadaya masyarakat yang digerakkan oleh Wa Aua yakni kepala desanya kala itu, mulai membangun fasilitas wisata yang diberi nama Waburi Park.
Kekayaan budaya, tradisi, potensi bahari yang melimpah, dan pemandangan laut dari tepian bibir tebing adalah jualannya.
Kawasan yang dulunya hanya hamparan padang berbatu yang tandus, kini ramai dikunjungi. Fasilitas wisata Waburi Park dikelola oleh badan usaha milik desa (Bumdes), yang bekerja sama dengan kelompok sadar wisata (Pokdarwis).
Menurut Wa Aua, rata-rata dalam sehari sekitar seratus orang berkunjung ke Waburi Park. Mereka berasal dari dari desa maupun kecamatan tetangga. Saat akhir pekan, pengunjung dari kabupaten lain juga datang, hingga dari daerah lain di luar Sulawesi Tenggara (Sultra). Bahkan sejak berdirinya, Waburi Park telah menjadi tempat penyelenggaraan acara pernikahan yang menawarkan suasana alam terbuka.
Pengelola menarik retribusi sebesar Rp5 ribu per orang untuk masuk ke kawasan ini, dan sudah dapat menikmati seluruh fasilitas yang ada secara gratis, termasuk gazebo, toilet, dan tempat shalat (musholla). Gerai-gerai jajanan atau kuliner juga tersedia.
“Gerai-gerai ini disewakan ke masyarakat desa. Setiap hari mereka dikenakan biaya retribusi Rp10 ribu,” Ucap Wa Aua.
Dijelaskan, masyarakat yang berjualan di gerai berasal dari keluarga berpenghasilan minim. Sehingga diharapkan, dengan berjualan di Waburi Park dapat dapat membantu perekonomian keluarga.
Ungkapnya, kemiskinan ekstrem menjadi salah satu alasan pihaknya mengembangkan destinasi wisata Waburi Park. Pasalnya, tidak sedikit dari warganya yang memilih merantau ke Maluku Tenggara atau ikut kapal penangkap ikan untuk menopang perekonomian.
“Kelompok masyarakat inilah yang kita akomodir untuk berusaha di gerai-gerai ini. Mereka sangat bersyukur diberi kesempatan berjualan di Waburi Park,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Sultra, Belli, yang berkesempatan berkunjung ke Waburi Park, pada Jumat (10/11/2023) sangat mengapresiasi upaya Desa Wisata Gaya Baru mengentaskan kemiskinan masyarakatnya.
Menurutnya, esensi pariwisata adalah penguatan ekonomi masyarakat. Pariwisata yang baik adalah pariwisata yang memberi ruang kreasi bagi masyarakat sekitarnya, dalam hal ini turut mengambil peran dalam ruang-ruang ekonomi yang dihela oleh pariwisata.
“Waburi Park menjadi contoh bagaimana peran pariwisata menanggulangi kemiskinan, bahkan kemiskinan ekstrim sekalipun. Jika ingin menikmati eksotisnya Waburi Park, belajar keunikan sosial budaya masyarakat setempat, Desa Gaya Baru adalah tempat yang tepat,” tegas Belli.
Laporan: Ferito Julyadi