KENDARI, Portal id – Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mendorong perusahaan lokal di Bumi Anoa untuk melakukan IPO dan mencatatkan saham di BEI.
Salah satu perusahaan lokal yang sukses melantai di BEI yakni PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (AKP) yang melakukan initial public offering (IPO) pada 9 Januari 2024 lalu.
PT AKP dengan kode saham NICE merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel, yang berkedudukan di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sultra.
Kepala Kantor Perwakilan BEI (IDX) Sultra Bayu Saputra mengungkapkan, pihaknya memang menargetkan perusahaan lokal di Sultra untuk dapat mengikuti jejak PT AKP melakukan IPO.
Setiap tahun, setidaknya ditargetkan dua perusahaan bisa melakukan IPO. IDX Sultra sendiri intens melakukan sosialisasi dan mendukung penuh serta memfasilitasi perusahaan yang berkeinginan untuk IPO di BEI.
“Kami setiap tahun targetkan dua perusahaan yang IPO untuk di Sultra. Kami support penuh, dan kami terus sosialisasi serta edukasi,” kata Bayu disela Buka Puasa bersama awak media, Rabu 20 Maret 2024.
Menurutnya, sosialisasi dan edukasi terhadap perusahaan yang bakal didorong melakukan IPO, tidak hanya pada bidang pertambangan mineral, tapi juga dari sektor lainnya.
“Dan ini tidak hanya perusahaan pertambangan, tapi dari bidang apa saja. Kami mendorong tidak hanya perusahaan tambang yang IPO, tapi siapa saja yang berkeinginan, nanti kita akan support,” jelasnya.
Melansir idx.co.id, PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) NICE menjadi perusahaan ke-3 yang tercatat di BEI pada tahun 2024. NICE bergerak pada sektor Barang Baku dengan sub industri Logam & Mineral Lainnya.
Harga penawaran saham NICE adalah senilai Rp438,00 per lembar dengan jumlah saham yang dicatatkan sebanyak 6.082.020.000 lembar saham, sehingga kapitalisasi pasarnya adalah senilai Rp2.663.924.760.000.
PT Adhi Kartiko Pratama Tbk didirikan pada tahun 2008 merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih nikel melalui kegiatan eksplorasi melalui proyek nikel laterit yang merupakan kontributor utama dalam industri bijih nikel global.
Tambang Perseroan terletak di Desa Lameruru, Kecamatan Langgikima, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara, Indonesia, 180 Kilometer sebelah barat laut Kabupaten Kendari.
Tambang Perseroan memiliki luas area konsesi sebesar 1.975 hektar (Ha) dimana kepemilikan dan pengoperasian tambang dilakukan secara 100 %.
