BOMBANA, Portal.id – Katanya Pelayanan terhadap masyarakat yang prima jadi prioritas Pemerintah Bombana, namun sayangnya, baru sekelas pengurusan administrasi saja, Warga Desa Tanah Poleang, Kecamatan Poleang Utara, Sulawesi Tenggara harus menelan rasa kecewa.
Pasalnya, beberapa Warga Desa Tanah Poleang pada Kamis (25/04/2024) mendatangi kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) hendak mengurus surat berita acara musibah banjir yang melanda desa tersebut beberapa waktu lalu.
Bukanya solusi, yang didapati para Korban Bencana Alam Bombana ini, para warga justru mendapati pelayanan yang sangat tidak responsif oleh Instansi yang dipimpin Hasdin Ratta.
Pernyataan kecewa terhadap pelayanan buruk BPBD Bombana diantaranya, datang dari Yudi Utama Arsyad, yang saat itu mendampingi para warga Tana Poleang terdampak bencana, Sabtu (27/04).
Kepada Portal.id kader muda partai Bulan Bintang Bombana itu mengaku sangat kecewa atas pelayanan BPBD Bombana, bagaimana tidak, Kata Yudi, Ia bersama warga lainya dibiarkan menunggu hingga berjam-jam saat hendak mengurus administrasi warga terdampak Bencana.
Padahal, menurut calon legislator Bombana terpilih ini, berita acara tersebut sangat dibutuhkan oleh para warga desa tanah Poleang.
“Para warga sangat membutuhkan berita acara terdampak bencana alam yang di Keluarkan oleh BPBD itu, untuk mengurus pergantian pupuk subsidi yang rusak akibat terendam banjir sebanyak 88 zak, nantinya pupuk ini akan diganti oleh perusahaan penyuplai pupuk Kaltim, kita dibiarkan menunggu selama 5 jam, bukanya solusi didapat, justru kami dihadapkan pada penjelasan yang saya anggap itu sangat berbelit,” terang Yudi sapaan akrabnya.
Ia juga menilai pelayanan BPBD Bombana sangat merugikan masyarakat, Kata Yudi baru saja para warga mengalami kerugian materil, kini harus dirugikan secara waktu akibat pelayanan yang dinilainya sangat buruk itu.
“Jadi alasannya harus ditinjau lagi, padahal saat kejadian sudah dilaporkan dan juga BPBD saat itu telah melakukan peninjauan, kami pulang tanpa selembaran berita acara itu tidak ada yang diberikan oleh dinas terkait,” ungkap Yudi dengan nada kecewa.
Atas kejadian itu, Yudi meminta kepada unsur pimpinan Daerah dalam hal ini Penjabat Bupati Bombana Edy Suharmanto, agar tegas dan melakukan mengevaluasi pelayanan dijajarannya, sehingga insiden yang dialaminya bersama warga lainya, tidak terulang lagi.