KONAWE SELATAN, Portal.id – Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Konawe Selatan (Konsel) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Kamis, 11 Juli 2024, di auditorium Kantor Bupati.
Rakor ini dipimpin langsung oleh Bupati Konsel, H. Surunuddin Dangga, didampingi Sekda Hj. St. Chadidjah, dan jajaran pejabat lingkup Pemda Konsel. Acara ini turut dihadiri oleh Kajari Konsel, Dandim 1417/Kendari, dan jajaran Forkopimda, serta perwakilan dari Bank Indonesia, Badan Pusat Statistik Konsel, BMKG Sultra, dan Perum Bulog Divre Sultra.
Dalam sambutannya, Bupati H. Surunuddin Dangga menekankan pentingnya koordinasi dan sinkronisasi kebijakan pemerintah untuk menjaga kestabilan dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Konawe Selatan.
“Koordinasi dan sinkronisasi ini utamanya diperlukan dalam penanganan inflasi untuk memperkuat sistem logistik di tingkat kabupaten, serta melakukan langkah-langkah strategis dalam menyelesaikan hambatan dan permasalahan pengendalian inflasi serta dampak inflasi bagi masyarakat dan pertumbuhan ekonomi daerah,” jelasnya.
Bupati juga menyoroti peran desa dalam pengendalian inflasi, sejalan dengan slogan Kabupaten Konawe Selatan “Desa Maju Konsel Hebat”.
“Kabupaten Konawe Selatan merupakan daerah produsen bahan-bahan pokok seperti beras, cabai, dan tanaman hortikultura lainnya. Saat ini, komoditas bawang merah juga sudah mulai dikembangkan di beberapa kecamatan yang berpotensi,” tambahnya.
Bupati Konsel dua periode itu menjelaskan bahwa ada tiga penyebab utama inflasi, yaitu depresiasi nilai tukar, kenaikan harga komoditi yang diatur oleh pemerintah, dan kenaikan permintaan yang melebihi pasokan atau produksi yang ada.
“Selain itu, perilaku pembentukan harga di tingkat produsen dan pedagang, terutama saat menjelang hari raya keagamaan (HBKN), juga berkontribusi terhadap inflasi,” imbuhnya.
Menurut Bupati, hasil kinerja TPID pada tahun 2023 menunjukkan bahwa Kabupaten Konawe Selatan berhasil menurunkan Indeks Perkembangan Harga (IPH) hingga -2,56 pada Minggu III November, menjadikannya IPH terendah secara nasional, bahkan saat menghadapi fenomena El Nino.
“Alhamdulillah, ini semua berkat kerja keras kita semua dalam menjaga dan mengendalikan inflasi di daerah kita,” ungkapnya.
Mantan Ketua DPRD Konsel itu memaparkan empat program strategis yang dilakukan untuk mengendalikan inflasi, yaitu stabilisasi pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi yang efektif.
Kerja keras ini membuahkan hasil positif dengan apresiasi dari Pemerintah Pusat melalui Kementerian Keuangan RI, yang memberikan penghargaan dalam bentuk Dana Insentif Daerah (DID) pada periode kedua bulan Oktober 2023.
“Oleh karena itu, melalui Rapat Koordinasi TPID ini, kami mengharapkan ada sinergitas program antar pemangku kepentingan dengan tujuan yang sama untuk menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan daya saing, dan kerjasama antar daerah menuju Desa Maju Konsel Hebat,” tandas Bupati.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Rakor TPID sekaligus Kepala Bagian Perekonomian Setda Konsel, Roslina Iljas, menjelaskan bahwa rakor ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari anggota Forkopimda, Kepala OPD, dan anggota TPID Konsel.
“Rakor ini mengambil tema ‘Memperkuat Sinergitas dan Kolaborasi dalam Menurunkan Angka Kemiskinan, Menurunkan Angka Stunting, dan Meningkatkan Daya Saing Daerah dalam Mengendalikan Inflasi Menuju Desa Maju Konsel Hebat’,” ujarnya.
Roslina menambahkan bahwa tujuan utama rakor ini adalah untuk membentuk kesepahaman dalam melaksanakan langkah-langkah pengendalian inflasi dari semua stakeholder yang ada di daerah, serta memitigasi permasalahan yang mungkin terjadi, seperti kekeringan yang diprediksi oleh BMKG, dalam upaya menjaga dan mengendalikan inflasi.
Laporan Hardiyanto