KENDARI, Portal.id – Rian Adriansyah, seorang penggarap airdrop asal Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, harus menelan pil pahit. Akun Twitternya disuspend oleh pihak Twitter karena dianggap terlibat dalam kegiatan spam dan manipulasi platform.
Rian mengaku kecewa dengan keputusan Twitter tersebut. “Saya tidak melakukan spam atau manipulasi apa pun,” ujarnya. “Saya hanya ingin mempromosikan airdrop yang saya buat dan membantu orang lain mendapatkan token gratis.” ungkapnya Jumat 19 Juli 2024.
Menurut Rian, Twitter seharusnya lebih selektif dalam menindak akun yang terlibat dalam airdrop. “Tidak semua airdrop itu buruk,” jelasnya. “Ada banyak airdrop yang legitimate dan bermanfaat bagi komunitas cryptocurrency.”
Kasus Rian ini bukanlah yang pertama kalinya. Sebelumnya, banyak akun Twitter lain yang juga disuspend karena terlibat dalam airdrop. Hal ini menunjukkan bahwa Twitter semakin serius dalam menindak kegiatan spam dan manipulasi platform di platformnya.
Bagi para penggarap airdrop, penting untuk berhati-hati dalam mempromosikan airdrop mereka di Twitter. Hindari melakukan spam dan manipulasi platform, dan patuhi aturan yang ditetapkan oleh Twitter.
“Kita harus mengikuti aturan yang ada agar akun kita tidak disuspend,” pesan Rian. “Kita juga harus lebih kreatif dalam mempromosikan airdrop agar tidak dianggap spam oleh Twitter.”
Suspensi akun Twitter dapat memberikan dampak yang signifikan bagi penggarap airdrop. Mereka akan kehilangan akses ke platform Twitter, yang merupakan salah satu platform utama untuk mempromosikan airdrop. Hal ini dapat membuat mereka sulit untuk menjangkau audiens yang lebih luas dan menarik pengguna baru.
Selain itu, suspensi akun Twitter juga dapat merusak reputasi penggarap airdrop. Pengguna lain mungkin akan ragu untuk berpartisipasi dalam airdrop yang dibuat oleh penggarap yang akunnya telah disuspend.
Oleh karena itu, penting bagi para penggarap airdrop untuk berhati-hati dalam menggunakan Twitter dan mengikuti aturan yang ditetapkan oleh platform tersebut.
