KENDARI, Portal.id – Melatih puasa di Bulan Ramadhan pada anak sejak usia dini merupakan aspek penting dalam pendidikan agama dan memperkuat ikatan mereka dengan nilai-nilai keagamaan.
Latihan puasa juga merupakan kesempatan bagi orang tua dan pendidik untuk memberikan pemahaman yang mendalam tentang nilai-nilai spiritual dan moral terkait puasa.
Proses latihan puasa ini hendaknya tidak hanya menjadi pengalaman spiritual, tetapi juga menjadi proses pembelajaran yang berkelanjutan tentang nilai-nilai moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam Islam sendiri puasa di bulan Ramadan tidaklah wajib bagi anak-anak, sampai mereka dianggap sudah baligh. Secara umum, batasan baligh bagi laki-laki adalah jika sudah mengalami mimpi basah. Sedangkan bagi perempuan adalah jika ia telah mengeluarkan darah haid.
Namun, jika laki-laki dan perempuan tersebut belum mengalami mimpi basah atau haid, maka batas balighnya adalah umur lima belas tahun. Sehingga amat dianjurkan untuk melatih sebelum masa baligh.
Menerapkan cara melatih anak puasa sejak dini bisa dilakukan agar mereka terbiasa untuk melatih dirinya berpuasa. Dengan metode yang efektif, anak bisa mulai dikenalkan konsep berpuasa saat mereka berusia 3 – 5 tahun.
Dikutip dari situs nu.or.id, anak-anak perlu diajari mencintai bulan Ramadan. Sebab, dengan mencintai bulan suci umat Islam itu, mereka akan merasa senang menjalankan aktivitas di bulan Ramadan, termasuk berbuka dan sahur.
Kalau sudah suka ikut berbuka, misalnya, anak-anak akan bersemangat untuk ikut berpuasa. Hal tersebut dikemukakan Ketua Yayasan Masjid Jami’ Al-Baitul Amien, H. Muhammad Hasin.
Menurut Hasin, jika sejak dini, anak-anak sudah mencintai Ramadan, maka ia akan selalu merasa rindu datangnya Ramadan. Namun perlu diingat, masing-masing anak memiliki kesiapan yang bervariasi tergantung dengan keadaan fisiknya.
Rata-rata, anak berusia 10 tahun secara fisik sudah bisa berpuasa penuh. Mereka pun sudah diwajibkan berpuasa ketika sudah balig. Berikut cara melatih anak puasa sejak dini menurut Islam yang bisa diterapkan.
1. Memberi Pemahaman Mengenai Rukun Islam
Cara melatih anak puasa sejak dini bisa dimulai dengan memberi pemahaman pada anak mengenai Rukun Islam. Sebab puasa merupakan salah satu dari lima Rukun Islam dalam agama Islam.
2. Memberitahu tentang Keutamaan Berpuasa
Bagi seorang anak, menahan hawa nafsu untuk makan dan minum mungkin adalah hal yang sulit. Namun bisa ditekankan pada anak sejak dini bahwa ‘Orang yang berpuasa juga melatih dirinya untuk semakin dekat dengan Allah dan mendapatkan pahala dari-Nya’.
3. Memberitahu tentang Larangan Berpuasa
Menjelaskan tentang larangan berpuasa sesuai dengan pemahaman anak juga bisa menjadi salah satu cara melatih anak puasa sejak dini yang efektif.
4. Berlatih Puasa secara Bertahap
Karena kita tahu kalau kemampuan anak berbeda dengan orang dewasa. Olehnya itu, latihan berpuasa bisa dimulai dengan durasi 3 – 4 jam saat pertama kali anak akan berpuasa.
Saat akan sudah cukup siap, latih anak untuk menjalankan puasa hingga sore. Beri kelonggaran bila pada jam yang sudah ditentukan ia merasa lapar atau haus. Kemudian, lanjutkan lagi hingga waktu berbuka.
5. Mulai dari Puasa Makanan Tertentu
Selain mengajarkan anak puasa selama beberapa waktu secara bertahap, cara melatih anak puasa sejak dini adalah dengan puasa konsumsi makanan atau minuman tertentu.
Contohnya ketika anak anda senang mengonsumsi roti, cobalah mengajarkannya untuk menghindari makan roti selama puasa.
6. Menyediakan Makanan Berbuka Favoritnya
Anak pasti akan senang bila menyediakan makanan favoritnya atau makanan sesuai permintaannya. Strategi seperti ini bisa diterapkan sebagai salah satu cara melatih anak puasa sejak dini.
7. Berikan Contoh atau Teladan yang Baik
Cara melatih anak puasa sejak dini yang penting untuk dilakukan adalah dengan orang tua memberikan teladan yang baik. Pastikan orang tua menjadi contoh dengan melaksanakan puasa secara penuh.
8. Lakukan Kegiatan yang Menyenangkan Saat Puasa
Melatih anak puasa sejak dini bisa juga dengan mengajak anak untuk melakukan berbagai hal menyenangkan, misalnya melakukan ibadah bersama atau ngabuburit menunggu buka puasa.
Dengan melakukan hobi hingga ibadah bersama bisa merekatkan hubungan dan untuk meraih lebih banyak pahala. Selain itu, Ngabuburit bisa dilakukan dengan berbagai hal menyenangkan.
9. Menghargai Usahanya
Jangan lupa untuk menghargai usahanya saat berpuasa. Bentuk penghargaan pada anak yang bisa dilakukan dengan memberikan bisa berupa kalimat pujian sederhana atau pun memberikan mereka hadiah.
Akuilah usaha mereka dalam berpuasa, agar anak semakin termotivasi untuk memberikan hal yang terbaik dari dirinya. Memberikan apresiasi juga dapat mendorong perilaku baik pada anak.
10. Jangan Terlalu Memaksa
Memaksa anak berpuasa bisa membuat terbebani dan negatif terhadap pengalaman berpuasa. Berikan mereka pilihan dan dukungan, dalam menjalani proses tersebut dengan positif.