Buton TengahPeristiwa

Basarnas Kendari Turunkan Peralatan Sonar Canggih Aqua Eye Cari Belasan Korban Kecelakaan Kapal di Buteng,

×

Basarnas Kendari Turunkan Peralatan Sonar Canggih Aqua Eye Cari Belasan Korban Kecelakaan Kapal di Buteng,

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi Aqua Eye Basarnas. Foto: google

KENDARI – Basarnas Kendari menurunkan peralatan canggih dalam pencarian belasan korban dalam kecelakaan kapal di Kabupaten Buton Tengah (Buteng).

Musibah kecelakaan ini sendiri terjadi pada Minggu 23 Juli 2023 sekitar pukul 24.00 WITA. Kapal yang mengalami musibah tersebut diduga memuat 40 penumpang.

Dimana para penumpang yang merupakan warga Desa Lagili Kecamatan Mawasangka Tengah ini dalam perjalanan pulang usai mengikuti perayaan HUT Buteng.

Berdasarkan data yang diterima redaksi PORTAL.ID, dari jumlah 40 penumpang tersebut sebanyak 19 orang diantaranya dinyatakan hilang, 6 orang selamat dan 15 orang meninggal dunia.

Kepala Basarnas Kendari, Muhammad Arfah dalam keterangannya menjelaskan dalam melakukan pencarian pihaknya menurunkan Aqua EYE bersama peralatan pendukung lainnya.

Peralatan yang diturunkan untuk mendukung proses pencarian korban hilang diantaranya Rescue car 2 Unit, RB 210, Rubberboat 3 Unit.

“Selain itu turut dikerahkan juga peralatan berupa Aquaeye 1 Set, Alat Selam, serta peralatan pendukung keselamatan lainnya,” terang Muhammad Arfah, Senin 24 Juli 2023.

Aqua Eye merupakan alat yang difungsikan sebagai pendeteksi sonar untuk korban tenggelam di sungai, atau bawah laut dengan kedalaman tertentu.

Bentuk alat ini seperti sapu mini yang memiliki gagang serta sensor sonar pada unjung alat tersebut. Aqua Eye termasuk alat yang portable sehingga cara penggunaannya cukup mudah dan sederhana.

Setelah alat dihidupkan, langsung dicelupkan ke air sungai yang diperkirakan menjadi lokasi korban tenggelam. Langkah awal dimulai dari menghidupkan alat tersebut hingga muncul radar pada LCD.

Alat ini dapat mendeteksi benda hingga manusia didalam air. Prinsip kerjanya, Aqua Eye akan mendeteksi benda bahkan manusia di dalam air akan muncul tanda ‘x’ untuk jasad manusia dan ‘o’ untuk benda non manusia pada LCD.

Diketahui alat yang dimiliki Basarnas ini mampu mendeteksi benda atau manusia hingga kedalaman maksimal 50 meter.

Muhammad Arfah juga mengungkapkan, dalam pencarian korban ini, personel Basarnas Kendari dibagi dalam dua tim yakni tim 1 melakukan penyelaman di sekitar lokasi kejadian kecelakaan.

“Selanjutnya tim 2 melakukan penyisiran diatas permukaan air disekitar lokasi kejadian kecelakaan dengan menggunakan rubberboat dan longboat,” jelas Arfah

Selain personel Basarnas, pencarian ini juga melibatkan puluhan personel ABK RB210, Polres Buton Tengah, Polsek Mawasangka Timur, Babinsa Desa Lagii, PMI Baubau.

“Pencarian korban juga dilakukan dengan melibatkan masyarakat sekitar tempat kejadian kecelakaan serta keluarga korban,” pungkas Arfah.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id