Kendari, Portal.id – Tepat 8 Oktober 2021, H Zainal Mustamin secara resmi dilantik oleh Menteri Agama (Menag) RI, Yaqut Cholil Qoumas menjadi orang nomor satu di jajaran Kantor Wilayah Kemenag Sultra sebagai Kakanwil.
Dari situlah, awal mula Zainal Mustamin yang merupakan mantan Kakandepag Kota Kendari ini menyusun ide-ide brilian dalam berbagai bentuk kegiatan cemerlang untuk mengejawantahkan lima budaya Kemenag yakni integritas, propesionalitas, inovasi, tanggungjawab dan keteladanan, khususnya di wilayah Sultra.
Sehingga tidak mengherankan, walau belum setahun memimpin Kemenag Sultra, namun sudah ada sederetan program dan inovasi brilyan yang dilakukan oleh mantan Kabag TU Kemenag Sultra ini.
Zainal sukses melaksanakan berbagai kegiatan besar dan spektakuler, seperti Gerakan Kemenag Sultra Bersahabat, Graha Moderasi Beragama yang dijadikan sebagai sarana moderasi literasi, promosi, moderasi beragama di Sultra.
Kemudian kegiatan Gerakan Jemaah Haji Bersahabat, yang kompak dan disiplin dari tanah air hingga ke tanag suci, dengan spirit yakni Bersahabat, Bersatu dan Bersaudara (3B) yang dibawa jemaah haji tidak ada yang tersesat. Semua jemaah kompak hingga seluruh tahapan penting dalam berhaji tuntas dilaksanakan.
Yang teranyar, Kemenag Sultra juga baru saja sukses melaksanakan program Kemenag Sultra Berkurban, yang menargetkan 1000 hewan kurban, dan hasilnya melampaui target.
Dengan tagline memasifkan semangat berbagi menjangkau yang tak terjangkau, distribusi hewan kurban telah menjangkau masyarakat yang selama ini tak terjangkau bahkan menyasar hingga umat lintas agama di Sultra. Selain itu, Perkemahan Pramuka Madrasah juga sukses dilaksanakan beberapa waktu lalu.
Ide-ide cerdas seakan tidak terhenti lahir dari pemikiran beliau, sehingga ia kembali melaunching Porseni Pondok Pesantren tingkat Daerah (Pospeda) Sultra, Kirab Tahun Baru Islam 1443 H, dengan Tema Hijrah Bersahabat dan Bermartabat, dari Hijrah Personal ke Pencerahan Sosial, termasuk menggagas Pekan Toleransi di Tahun Toleransi 2022 dengan tema Merdeka Bertoleransi, Bersahabat dan Bermartabat dalam rangka menyukseskan MTQ XXIX tingkat Sultra dan menyambut 77 tahun Indonesia merdeka.
“Kirab Tahun Baru Islam akan mengambil titik star di Kanwil Kemenag Sultra dan finish di Ponpes Darul Muhlisin. Kemudian dilanjutkan dengan pembukaan POSPEDA. Sementara itu, untuk Pekan Toleransi kita akan mengadakan Etnoreligi Karnaval atau karnaval kebudayaan dan keagaman yang akan melibatkan paguyuban suku, budaya dan agama, sekaligus dalam rangka memeriahkan MTQ tingkat Sultra,” jelas Kakanwil pada pembukaan Rapat Kerja Wilayah (Rakerwil) Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun Anggaran 2022, di Kendari, Minggu (17/7/2022) malam.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Akselerasi Transformasi Layanan Umat Berbasis Layanan “Bersahabat” (Bersih, Religius, Santun, Harmonis, Berbasis Teknologi)’, dibuka oleh Gubernur Sultra yang diwakili Asisten III Sekretariat Daerah Bidang Administrasi umum Dr Ir Sukanto Toding M.SP MA, Raker juga dihadiri Ketua DPRD Sultra, Ketua MUI Sultra, PWNU Sultra, Ketua BP4 Sultra, Ormas Keagamaan, Kepala Kemenag berserta DWP Kemenag kab/kota se Sultra serta sejumlah tamu undangan lainnnya.
Selanjutnya Zainal Mustamin menjelaskan, bahwa Etnoreligi Karnaval ini akan disupport dengan FKUB bersama dengan semua majelis-majelis agama dan paguyuban-paguyuban suku serta budaya yang ada di Kota Kendari, dan akan dilaksanakan secara serentak di 17 kab/kota se Sultra yang sekaligus dalam rangka menyemarakkan Hari Kemerdekaan RI ke 77.
“Semua akan dikonsolidasikan dalam forum ini. Terimakasih atas dukungan pimpinan Ormas atas dukungan untuk semarak menyambut tahun baru Islam dan Kemerdekaan RI ke 77 untuk membesarkan Semangat Berbangsa dan Bernegara. Karena selama ini kita memiliki pandangan-pandangan moderat kurang terlihat dipermukaan,” ujarnya.
Sehingga, lanjut Kakanwil, mereka yang memiliki pandangan-pandangan yang tidak moderat merasa jauh lebih besar. Ini adalah ironi di negeri yang religi terjadi buly terhadap kelompok yang memiliki pandangan moderat. Mereka yang memiliki pandangan moderat dengan jumlah yang sangat besar seperti buih di lautan namun tidak kelihatan. Maka kita akan melakukan show of force bahwa pandangan moderat itu besar.