Buton Utara, Portal.id – Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Tenggara (Sultra), melaksanakan kegiatan fasilitasi dan koordinasi pendampingan perguruan tinggi kepada 12 provinsi prioritas stunting yang digelar di Desa Labuan Bajo, Kecamatan Wakorumba Utara, Kabupaten Buton Utara, Sabtu (11/11/2023).
Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan koordinasi dan pendampingan dengan Universitas Haluoleo yang akan melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat.
Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, di wakili oleh Ketua Tim Kerja Bidang Pengendalian Penduduk, DR. H. Mustakim, M.Si memberikan arahan, edukasi, dan pembekalan, kepada masyarakat yang hadir.
“Bapak dan Ibu harus mengetahui apa itu stunting dan bahaya yang akan ditimbulkan bagi generasi akan datang. Stunting juga bisa dicegah dari mulai merencanakan pernikahan dan kehamilan,” kata Mustakim.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab angka stunting yang ada di Buton Utara, kurang minat dalam mengelola dan mengkonsumsi makanan bergizi yang telah disediakan oleh alam. Ia mencontoh Buton Utara kaya kasil laut kaya protein hewani.
Hanya saja pola pikir masyarakat kita kebanyakan beranggapan bahwa makanan yang dikelola secara instan jadi alternatif terbaik untuk dikonsumsi, saat ini seperti mie instan dan lain-lain yang cepat saji, tutur mustakim.
“Saya berharap pemahaman dan edukasi terkait pentingnya pencegahan dan penekanan stunting ini bisa sampai dan di aplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Disampaikan kepada keluarga dan seluruh lapisan masyarakat yang ada di Kabupaten Buton Utara,” ucapnya.
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Desa Labuan Bajo, La Ode Hamirun, SP, dalam sambutannya menyampaikan agar dapat aktif melaksanakan program-program yang berkaitan dengan penanganan dan pencegahan stunting karena Sultra, salah satu provinsi yang masih cukup tinggi angka stuntingnya.
Menurut La Ode Hamirun, stunting adalah salah satu penyakit yang menghambat proses pertumbuhan anak yang lambat laun juga akan mempengaruhi perkembangan otak dan akan mempengaruhi sistem daya tahan tubuh di masa depan. Menurutnya, hal ini disebabkan beberapa faktor yaitu salah satunya terkait konsumsi makanan dan juga pola hidup yang tidak bersih dan sehat.
Dalam kegiatan ini turut hadir Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Haluoleo Kendari, DR. Wa Ode Sifatu, M.Si sebagai Narasumber.
“Buton Utara tidak kekurangan sumber daya alam, bahkan sumber daya alam Buton Utara juga tidak kalah dibanding Korea Selatan contohnya, hanya saja mereka menang dari segi sumber daya manusianya sehingga mereka bisa maju, pola pikir, pola hidup sehat dan pengetahuan, membuat sumber daya manusia mereka unggul, itu harapan kita untuk kita juga bisa terapkan,” ucap Wa Ode Sifatu.
Sebagai dosen pendamping, Lalang, S.Pi, M.Si, Dosen Fakultas Tehnik Perikanan Universitas Haluoleo Kendari.