NewsPemerintahan

BPJAMSOSTEK Dukung Kolaborasi Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Peluang Usaha dan Perlindungan Sosial

×

BPJAMSOSTEK Dukung Kolaborasi Grab dan Kementerian UMKM Hadirkan Peluang Usaha dan Perlindungan Sosial

Sebarkan artikel ini
Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK, Pramudya Iriawan Buntoro (Kiri), Menteri UMKM Maman Abdurrahman (Tengah), dan Country Managing Director Grab Indonesia Neneng Goenadi (Kanan). Foto: Istimewa.

Portal.id, NASIONAL – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK) menegaskan dukungannya terhadap inisiatif kolaboratif antara Grab Indonesia dan Kementerian Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menghadirkan alternatif kesempatan berusaha dan perlindungan sosial bagi masyarakat.

Dukungan tersebut ditunjukan lewat program Rekrutmen Mitra Digital, menjadi pengusaha UMKM bersama Grab. Program itu membuka ruang bagi ribuan masyarakat, tidak terkecuali para penyandang disabilitas untuk menjadi bagian dari ekosistem digital sebagai mitra pengemudi maupun mitra merchant.

Direktur Kepesertaan BPJAMSOSTEK, Pramudya Iriawan Buntoro menyampaikan, transformasi ketenagakerjaan digital membawa peluang besar sekaligus risiko bagi para pekerja informal.

“Mitra digital menghadapi risiko kerja yang nyata, mulai dari kecelakaan hingga ketidakpastian di hari tua. Dalam kerja sama ini, mitra yang bergabung akan mendapatkan perlindungan jaminan kerja, termasuk Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), dan Jaminan Hari Tua (JHT), bahkan satu bulan bebas iuran dari Grab. Ini adalah bentuk nyata kolaborasi dalam mewujudkan ekosistem kerja yang layak dan terlindungi,” ujar Pramudya.

Dari catatan BPJAMSOSTEK, per Mei 2025 ada belasan ribu mitra Grab telah menjadi peserta program BPJAMSOSTEK. Angka tersebut diharapkan meningkat mengingat pentingnya perlindungan jaminan sosial dan jumlah para profesi driver ojek online yang belum memiliki perlindungan.

Khusus Grab, tercatat sudah 34 mitra telah menerima manfaat program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dengan total klaim Rp489 juta, dan 14 mitra lainnya menerima manfaat Jaminan Kematian (JKM) Rp588 juta. Salah satu kasus menonjol berasal dari mitra pengemudi Jabodetabek yang mengalami kecelakaan kerja dan seluruh biaya pengobatannya ditanggung penuh oleh BPJS Ketenagakerjaan tanpa batas plafon.

“Pekerja berhak bekerja keras dan bebas cemas dari seluruh kemungkinan risiko yang muncul. Untuk itu, BPJAMSOSTEK mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk menjadikan kolaborasi ini sebagai contoh pembangunan ekosistem ketenagakerjaan masa depan yang adaptif, inklusif, dan melindungi seluruh lapisan pekerja Indonesia,” jelasnya

Menteri UMKM, Maman Abdurrahman mengapresiasi langkah kolaboratif itu sebagai wujud nyata dukungan terhadap transformasi UMKM berbasis digital.

“Digitalisasi adalah kunci masa depan UMKM. Platform seperti Grab menjadi jembatan antara pengusaha UMKM dengan pasar yang lebih luas. Dengan adanya akses layanan pengantaran, pembayaran digital, hingga pelatihan, masyarakat bisa tumbuh menjadi wirausaha tangguh. Dalam kondisi sulit, yang dibutuhkan masyarakat bukan sekadar bantuan, tetapi peluang. Hari ini, Grab hadir memberi peluang itu,” ucap Maman.

Bebernya, program itu tidak hanya memperluas akses kerja, tetapi juga memastikan perlindungan sosial secara menyeluruh bagi mitra. Grab memfasilitasi pendaftaran BPJAMSOSTEK di lokasi acara, penerbitan Nomor Induk Berusaha (NIB) bagi mitra merchant, serta penyediaan solusi kendaraan melalui PT Teknologi Pengangkutan Indonesia (TPI).

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi menegaskan, pihaknya hadir sebagai bantalan sosial di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks.

Katanya, tujuan utama dari program sinergitas bersama Kementerian UMKM adalah memberikan akses yang inklusif untuk siapa pun yang ingin memulai usaha.

Melebihi target, acara ini dihadiri hampir 2.000 orang yang berpotensi menjadi Mitra GrabBike, GrabCar, GrabMart, GrabFood dan Agen GrabKios. Di tengah kondisi ekonomi yang tidak pasti, Grab hadir sebagai bantalan sosial. Lebih dari 50 persen Mitra Pengemudi Grab sebelumnya adalah korban PHK, tidak memiliki pekerjaan, atau kehilangan sumber pendapatan (Riset ITB 2023). Sekarang mereka punya penghasilan, akses pelatihan, bahkan sebagian besar penghasilannya meningkat lebih dari dua kali lipat (Data Internal Grab). Hari ini mereka punya kembali kendali atas hidupnya. Ini bukan sekadar rekrutmen, tapi momentum pembukaan harapan agar Indonesia terus melaju,” kata Neneng.

Terpisah, Kepala Kantor Cabang BPJAMSOSTEK Sulawesi Tenggara (Sultra), Gatot Prabowo menambahkan, pihaknya terus berupaya menjangkau kepesertaan baru dari berbagai sektor, termasuk transportasi digital.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id