Serba-serbi

BPVP Kendari Kembali Buka Dua Paket Pelatihan Berbasis Kompetensi Institusional Non Boarding

×

BPVP Kendari Kembali Buka Dua Paket Pelatihan Berbasis Kompetensi Institusional Non Boarding

Sebarkan artikel ini

Kendari, Portal.id – Terus memberikan keterampilan bagi para angkatan kerja di Sulawesi Tenggara (Sultra), Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Kendari kembali membuka dua paket Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Boarding Tahap X, Kamis (13/10/2022) di Aula Serba Guna BPVP Kendari.
Dua pekat pelatihan yakni Computer Operator Assistant serta Tata Rias Pengantin dan Hantaran, dibuka secara resmi Auditor Utama Inspektorat Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia (Kemnaker RI) Sunarno, S.H., M.Si.
Dalam sambutannya, Sunarno mengungkapkan apresiasi dan terima kasih kepada Kepala BPVP Kendari Dr La Ode Haji Polondu dan keluarga besar BPVP Kendari yang terus bergerak tanpa kenal lelah menyelenggarakan kegiatan Pelatihan kepada masyarakat Sulawesi Tenggara baik Pelatihan Berbasis Kompetensi Institusional di BPVP Kendari maupun Pelatihan Berbasis Kompetensi Non Institusional yang dilaksanakan diberbagai Kabupaten dan Kota dalam Wilayah Sulawesi Tenggara. Ini sebagai wujud cinta Kementerian Ketenagakerjaan RI kepada masyarakat Indonesia khususnya generasi muda angkatan kerja agar mereka kelak menjadi orang-orang yang membanggakan dan dapat berkontribusi bagi pembangunan bangsa dan daerah Sulawesi Tenggara ini.
Mantan Inspektur Jenderal Kementerian Ketenagakerjaan RI ini menjelaskan, dua paket pelatihan yang dibuka merupakan pelatihan yang cukup baik untuk diikuti bagi para angkatan kerja. Pasalnya, dua pelatihan tersebut memiliki kesempatan kerja yang cukup baik ke depan, mengingat potensi untuk bisa mendapatkan kerja ditengah perkembangan teknologi, krisis ekonomi global dan dampak dari pandemi Covid 19 cukup sulit.
“Semua hal itu telah menimbulkan kesenjangan, mengakibatkan PHK, serta susahnya lapangan kerja. Namun, meski kondisi itu tercipta, untuk para angkatan kerja yang memiliki keterampilan kecantikan dan komputer tidak akan berdampak terlalu besar, sebab mereka masih dapat melakukan pekerjaan ditengah kondisi tersebut,” jelasnya.
Kementerian Ketenagakerjaan, lanjut dia, melalui Balai Pelatihan yang ada di seluruh Indonesia terus berupaya melakukan terobosan untuk menjawab semua tantangan yang ada, salah satunya dengan memasifkan pelatihan-pelatihan berbasis kompetensi untuk menciptakan angkatan kerja kompeten, siap pakai, dan berdaya saing tinggi.
“Untuk bisa masuk di dunia kerja, tidak hanya diperlukan ilmu pengetahuan yang mumpuni, tetapi juga dibutuhkan keterampilan yang sangat baik serta ditunjang oleh beberapa kecerdasan, baik intelektual, spiritual, emosional dan sosial seperti yang telah dijelaskan oleh Kepala BPVP Kendari tadi,” bebernya.
Para siswa juga, masih kata dia, diharapkan dapat memanfaatkan keterampilan yang diikuti untuk menjadi terampil, kompeten, dan berdaya saing, apalagi persaingan untuk bisa lulus menjadi peserta saat ini cukup sulit.
“Saya juga berharap kepada pihak BPVP Kendari untuk terus melakukan evaluasi pada program-program kerjanya, sehingga nanti bisa terus menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat dan angkatan kerja, serta perkembangan teknologi,” tandasnya.
Kepala BPVP Kendari Dr La Ode Haji Polondu dalam sambutannya juga berharap kepada para siswa untuk bersungguh-sungguh dalam mengikuti semua proses pelatihan, sehingga dapat menjadi angkatan kerja yang mampu membanggakan bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.
“Akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami, jika suatu saat nanti para peserta pelatihan yang dilatih di sini dapat menjadi orang-orang hebat atau menjadi pengusaha sukses yang dapat memberdayakan orang lain,” terangnya.
Ia menjelaskan, untuk menempuh jalan itu tentu akan ada banyak tantangan yang harus dihadapi, jadi diperlukan ilmu pengetahuan yang mumpuni dan keterampilan yang memadai, serta mampu menguasai empat kecerdasan sebagai penunjang.
Empat kecerdasan tersebut, lanjut dia, yaitu kecerdasan intelektual yang meliputi ilmu pengetahuan, kecerdasan spritual, yaitu senantiasa beribadah mendekatkan diri serta berdo’a kepada Allah Subhanhu Wata’ala dan sekaligus juga sebagai kontrol atas setiap tindakan yang kita lakukan karena takut akan Sang Pencipta, kecerdasan emosional meliputi penempatan diri pada setiap keadaan sehingga tidak selalu egois atau emosi pada hal yang tidak seharusnya, dan terakhir kecerdasan sosial yaitu bagaimana membawa diri dalam kehidupan sosial atau bermasyarakat.
“Jika keterampilan dan ilmu pengetahuan yang dimiliki, kemudian ditunjang dengan kemampuan untuk menguasai empat kecerdasan yang ada, maka langkah menuju pulau cita-cita dan kesuksesan dapat diraih tanpa begitu sulit,” jelasnya.
Satu hal yang terpenting juga, masih kata orang nomor satu di BPVP Kendari, dan menjadi penentu untuk semua hal ialah kemauan. Kemauan menjadi faktor penting, sebab semua dorongan dan masukan, pelajaran dan pelatihan yang diberikan akan menjadi sia-sia jika dari siswa atau angkatan kerja yang dilatih tidak sungguh-sungguh atau tidak memiliki kemauan untuk berubah dan bangkit menuju kehidupan yang lebih baik.
“Jika datang di sini hanya ikut-ikutan atau hanya untuk mengisi waktu, maka apa yang kita berikan akan menjadi sia-sia. Namun, jika mereka memiliki niat untuk berubah dari tidak terampil menjadi terampil, dari tidak tahu menjadi tahu, maka hasilnya akan berbeda dan tidak begitu sulit bagi mereka bisa menguasai apa yang diajarkan,” tandasnya.
Mantan Kepala Bagian (Kabag) Rumah Tangga Kemnaker RI menambahkan, tujuan dari pelatihan ini ada dua yaitu agar para siswa dapat bekerja dan berusaha. Bekerja yang dimaksud yaitu dapat diterima bekerja di dunia usaha dan dunia industri, sementara berusaha yaitu bekerja secara mandiri atau membuka usaha secara mandiri.
“Dua hal ini sama-sama baik, dampaknya akan mampu mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan,” tandasnya.
Sebagai penutup, La Ode Haji Polondu menegaskan kembali kepada para siswa agar serius mengikuti pelatihan, karena akan ada penilaian pada tingkat pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja sebagai penentu bisa mendapatkan sertifikat kompeten, kemudian dari hal itu, para siswa akan mengikuti kembali uji kompetensi yang sertifikatnya dikeluarkan Badan Sertifikasi Nasional Profesi (BNSP), baru setelah itu mengikuti On the Job Training (OJT) atau magang di dunia usaha dan industri.
“Semua itu dilakukan, agar alumni kita benar-benar memiliki kemampuan dan pengalaman kerja yang baik dan tidak perlu diragukan jika mendaftar bekerja di dunia usaha dan industri atau membuka usaha secara mandiri,” tutupnya.
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id