Konawe Selatan, Portal.id – Bupati Konawe Selatan (Konsel) Surunuddin Dangga meresmikan Lumbung Pangan Masyarakat (LPM) di Desa Lambodi Jaya, Kecamatan Lalembuu, Kamis (17/2).
Peresmian itu turut dihadiri, Ketua TP PKK Konsel, Hj Nurlin Surunuddin, Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan Konsel, Setia Ningsih Mangidi, beberapa Kepala OPD Lingkup Pemda Konsel serta Kapolres Konsel, AKBP Wisnu Wibowo. Termasuk Camat Lalembuu, Dirga, Kepala Desa Lambodi Jaya serta para pengurus Gapoktan dan Kelompok Tani setempat.
Dalam sambutannya, Bupati Konsel, Surunuddin Dangga mengungkapkan, ketahanan pangan ditandai, tersedianya pangan yang cukup untuk dikonsumsi masyarakat. Baik antar daerah maupun antar waktu. Sesuai undang-undang nomor 18 tahun 2012 tentang pangan.
“Pemerintah diamanatkan memfasilitasi pengembangan cadangan pangan masyarakat demi terpenuhinya ketersediaan pangan yang memadai,” katanya.
Ia menambahkan LPM salah satu instrumen mewujudkan kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan usaha ekonomi produktif. Upaya strategis, membangun sistem ketahanan pangan di tingkat masyarakat.
“Keberadaan LPM relevan, karena memberi kemudahan akses pangan, baik secara fisik maupun ekonomi dalam hal ini daya beli,” ujarnya.
Dengan adanya LPM di Desa Lambodi Jaya, diharapkan berfungsi dengan baik. Sesuai petunjuk pelaksanaan dari Badan Ketahanan Pangan Republik Indonesia.
“Kami mengajak pengurus gapoktan aktif bekerja, kreatif dan yang tidak kalah penting, menjunjung tinggi kerjasama dalam bekerja. Manfaatkan fasilitas lumbung pangan ini dan sarana pendukung lainnya secara maksimal sehingga dapat membuka lapangan kerja, meningkatkan penghasilan petani,” ajaknya.
Sementara itu, Plt Kadis Ketahanan Pangan Konsel, Setia Ningsih Mangidi menyebut LPM tersebut di kelola Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Tri Tunggal Desa Lambodi Jaya. Dibangun tahun 2021 secara swakelola. Menggunakan dua sumber dana.
“Pertama sumber dana APBN, untuk pembangunan fisik LPM dan sarana pendukung lainnya, didanai melalui Dana Alokasi Khusus Bidang Pertanian. Terdiri dari satu unit lumbung pangan berkapasitas 60 ton gabah kering giling. Digunakan untuk menyimpan gabah, beras dan pangan pokok lainnya,” bebernya.
Kemudian terdapat sarana pendukung berupa satu unit lantai jemur, satuSuLambodi Jaya unit rumah rice milling dan satu paket mesin penggiling padi. Berkapasitas 1,5 ton gabah kering giling per jam.
“Selanjutnya sumber dana APBD, yaitu untuk pengisian LPM atau sebagai modal awal kelompok, melalui dana hibah APBD Konsel,” ungkapnya.
Dirinya juga menyampaikan sejumlah hal yang menjadi harapan petani atau pengurus Gapoktan kepada Pemda. Seperti, belum tersedianya sarana prasarana atau alat pengangkut hasil panen.
“Dengan alat tersebut petani mengaku dapat menghemat waktu kerja, menghemat biaya sewa pengangkutan, dapat digunakan mengangkut hasil pembelian gabah atau beras dan mempermudah kegiatan usaha ekonomi produktif Gapoktan. Ini akan menjadi perhatian kami bersama,” jelasnya