Konawe Selatan, Portal.id – Dinas Kesehatan (Dinkes) Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara (Sultra) meresmikan integrasi Layanan Kesehatan Primer di Desa Aepodu, Kecamatan Laeya, Sabtu, (30/9/2023).
Mengawali sambutan, Kepala Dinkes Konsel dr. Boni Lambang Pratama mengatakan, pelaksanaan kegiatan layanan primer ini merupakan upaya untuk mengkoordinasikan berbagai peran kesehatan masyarakat khususnya di Puskesmas dan Posyandu.
Sehingga, kata dia, pelaksanaan pelayanan dapat berkesinambungan konferensi dan berkualitas dan fokusnya pada seluruh siklus hidup atau cluster yang ada di masyarakat.
“Alhamdulilah, Kabupaten Konsel yang pertama melaksanakan integrasi nasional integrasi layanan primer. Kami berharap adanya kerjasama lintas sektor dan Multi sektor melalui kegiatan integrasi layanan primer dengan dibentuknya pokjanal dan sasaran gerakan satu sehat,” ucapnya saat memberikan sambutan.
Tentunya ini, sambung dia, merupakan wadah kita agar peningkatan kerjasama ini dapat lebih terjalin sehingga kualitas pelayanan di desa atau posyandu kita bisa lebih meningkat.
Senada dengan itu, Ketua satgas GERSS, Hj ST Chadidjah mengatakan, pelayanan kesehatan sekarang ini difokuskan ke arah pencegahan. Kehadiran dan partisipasi kita sangat dibutuhkan dalam mendukung peran profesional Posyandu dan Satgas dalam implementasi integrasi layanan primer di Kabupaten Konsel.
“Pokjanal Posyandu Kabupaten Konsel dibentuk untuk memfasilitasi pembina memantau dan mengawasi kegiatan Posyandu yang dilaksanakan di masing-masing desa di Kecamatan, sehingga memerlukan keterlibatan dan kerjasama dari semua pihak, terutama para kepala opd,camat,kepala desa,Kepala Puskesmas,tim penggerak PKK yang ada di lingkungan Pemerintah Kabupaten Konsel,” ucap Sekda Konsel ini.
Sementara itu, Bupati Konsel H Surunuddin Dangga dalam sambutannya mengatakan, kondisi saat ini belum semua masyarakat dapat mengakses layanan kesehatan dengan mudah. Layanan yang ada belum berorientasi pada kebutuhan berdasarkan pada siklus kehidupan serta pelayanan kesehatan masih berorientasi pada upaya kuratif dibanding upaya promotif dan preventif.
“Ketersediaan tenaga kesehatan dan sarpras alat kesehatan belum dapat terpenuhi merata di semua puskesmas. Oleh karenanya di perlukan upaya untuk mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat melalui perluasan jejaring layanan kesehatan primer yang komprehensif dan berkualitas kepada masyarakat,” jelasnya.
Transformasi Kesehatan, sambung Surunuddin, sebagai kebijakan kesehatan yang perlu dilaksanakan di tahun 2023 sebagai awal mula perubahan dalam meningkatkan pembangunan kesehatan masyarakat.
“Saya berharap kita semua dapat menyukseskan program nasional ini khusunya di Kabupaten Konsel,” harapnya.