KENDARI, Portal.id — Fenomena kelonjakan harga pangan dan sejumlah bahan pokok setiap menjelang momen hari raya bukan hal baru, namun menjadi perhatian khusus bagi pemerintah daerah.
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mengatasi lonjakan harga itu, setiap pemda secara masif menggelar gerakan pangan murah atau pasar murah. Hal inilah yang tengah dilakukan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.
Bertempat di Pelataran Parkiran Kantor Balai Kota, Pemkot Kendari melalui Dinas Ketahanan Pangan (Disketapang) bersama Dharma Wanita Persatuan menggelar Gerakan Pangan dan Kuliner Murah, Selasa (11/6/2024).
Pj Wali Kota, Muhammad Yusup yang membuka kegiatan tersebut menyampaikan, menjelang hari besar keagamaan dan nasional, Pemerintah Kota Kendari sering mendapatkan aduan bahwa kebutuhan pangan sering meningkat dan tidak terkendali.
“Oleh karena itu, untuk mengantisipasi kenaikan harga yang tidak terkendali itu, Pemerintah Kota Kendari bersama Dharma Wanita serta Baznas dan Bank Indonesia menginisiasi untuk melakukan gerakan pangan murah, ini untuk menjaga dan menstabilkan harga agar bisa terkendali dan tidak membebani masyarakat,” ujar Yusup dalam sambutannya.
Ungkapnya, menjelang hari-hari besar seperti Idul Adha biasanya banyak oknum-oknum yang mencoba menimbun kebutuhan-kebutuhan pokok, yang merupakan kebutuhan dasar masyarakat agar bisa mencari keuntungan dengan menaikkan harga.
Menurutnya, lonjakan harga yang tinggi tentu akan membebani dan mengurangi daya beli masyarakat terutama dari kalangan keluarga yang kurang mampu.
“Tentu dengan melihat fenomena ini, Pemerintah Kota Kendari menggelar bazar pasar murah dan kuliner yang tujuannya adalah untuk memudahkan masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok dengan harga yang relatif terjangkau,” ungkapnya.
Kepala BPBD Sulawesi Tenggara (Sultra) itu menambahkan, gerakan pangan murah sering dilakukan sampai ke tingkat kecamatan dan kelurahan dalam rangka mengendalikan inflasi di Kota Kendari.
Untuk diketahui, pelaksanaan Gerakan Pangan Murah & Kuliner Murah akan digelar selama 4 hari mulai dari tanggal 11—14 Juni 2024.
Laporan Ferito Julyadi
