BISNIS, Portal.id – Harga Bitcoin merosot tajam ke angka US$57.235,69 terpantau melalui coingecko, Jumat 12 Juli 2024. Penurunan ini sebagian besar dipengaruhi oleh praktik “pump and dump” yang sering terjadi di pasar kripto.
Pump and dump adalah manipulasi harga di mana sekelompok orang atau entitas secara masif membeli aset untuk menaikkan harganya (pump), lalu menjualnya dengan cepat untuk mendapatkan keuntungan besar (dump). Praktik ini tidak hanya mempengaruhi para investor ritel, tetapi juga dapat mengguncang stabilitas pasar kripto secara keseluruhan.
Salah satu faktor yang memperparah penurunan harga Bitcoin kali ini adalah tindakan pemerintah Jerman yang menjual cadangan Bitcoin mereka. Sentimen pasar yang negatif ini menyebabkan kekhawatiran di kalangan investor, mengingat pemerintah Jerman merupakan salah satu pemegang Bitcoin dalam jumlah besar. Penjualan besar-besaran seperti ini sering kali memicu aksi jual dari investor lain yang khawatir harga akan terus merosot.
Data dari situs Arkham Intel menunjukkan bahwa transaksi Bitcoin oleh pemerintah Jerman menyisakan 9.094 BTC yang setara dengan US$520,48 juta. Meskipun pemerintah Jerman masih memiliki cadangan yang signifikan, aksi jual ini menimbulkan spekulasi bahwa mereka mungkin sedang mencoba untuk mengendalikan harga pasar atau menyeimbangkan portofolio keuangan mereka.
Fenomena pump and dump di pasar kripto tidak hanya melibatkan investor ritel atau institusi kecil, tetapi juga bisa melibatkan negara-negara dengan sumber daya keuangan yang besar. Negara-negara yang memiliki kemampuan mencetak uang tanpa batas, seperti Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa, memiliki potensi besar untuk memanipulasi harga Bitcoin dan aset kripto lainnya. Dengan modal yang hampir tak terbatas, mereka dapat dengan mudah mempengaruhi pasar untuk tujuan ekonomi atau politik tertentu.
Keberadaan negara-negara dengan kemampuan keuangan tanpa batas ini memberikan dampak yang signifikan terhadap pasar kripto. Mereka dapat membeli dalam jumlah besar untuk meningkatkan harga (pump) dan kemudian menjual secara besar-besaran untuk menurunkan harga (dump). Tindakan seperti ini bisa merugikan investor ritel yang tidak memiliki kekuatan finansial untuk melawan pergerakan pasar yang besar dan mendadak.
Selain itu, intervensi oleh negara-negara ini bisa membuat pasar kripto menjadi semakin volatil dan sulit diprediksi. Volatilitas yang tinggi dapat menurunkan kepercayaan investor terhadap pasar kripto dan membuat mereka lebih berhati-hati dalam berinvestasi. Hal ini juga bisa menghambat adopsi kripto sebagai alat pembayaran atau investasi yang lebih luas di masyarakat.
Dengan adanya faktor-faktor tersebut, para investor di pasar kripto perlu lebih waspada dan melakukan analisis yang mendalam sebelum mengambil keputusan investasi. Pengetahuan tentang dinamika pasar dan potensi intervensi oleh negara-negara besar dapat membantu investor untuk menghindari kerugian besar dan memaksimalkan keuntungan di tengah volatilitas pasar yang tinggi.
R. Adriansyah