KENDARI, Portal.id – Kementerian Kesehatan RI menetapkan 18 April sebagai Hari Diabetes Nasional, sebagai upaya edukasi masyarakat mengenai dampak dan pencegahan penyakit ini.
Peringatan ini bukan sekadar seremonial semata, namun untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan dan pencegahan Diabetes.
Salah satu kesadaran yang ditekankan dalam peringatan ini ditujukan bagi orang tua dan pengasuh untuk membatasi konsumsi minuman berpemanis pada anak-anak.
Kebiasaan mengonsumsi minuman berpemanis pada anak-anak juga dapat berkontribusi pada obesitas, yang merupakan faktor risiko utama untuk diabetes tipe 2.
Selain itu, minuman berpemanis sering kali memiliki sedikit atau tidak ada nilai gizi, sehingga anak-anak yang mengonsumsinya cenderung kekurangan nutrisi penting jika dikonsumsi jangka panjang.
Dokter Spesialis Anak Primaya Hospital PGI Cikini dr. Irwan Santoso, M.Sc, Sp.A menjelaskan, bukan hanya diderita orang dewasa, diabetes juga bisa menyerang anak-anak dengan kondisi dan kebiasaan tertentu.
Penyakit satu ini memiliki sebutan lain yaitu diabetes melitus. Penyebabnya sangat beragam, utamanya karena mengonsumsi makanan atau minuman yang mengandung gula secara berlebihan.
Pada dasarnya, tubuh manusia membutuhkan gula sebagai tambahan tenaga. Namun jika jumlahnya berlebihan, tentu saja akan berdampak buruk bagi kesehatan.
Gejala Diabetes pada Anak
Pada masing-masing anak bisa saja mengalami gejala diabetes yang sedikit berbeda, umumnya tergantung dari tipenya. Supaya lebih waspada, ketahui beberapa gejala di bawah ini:
1. Intensitas buang air kecil semakin meningkat, bahkan terkadang mengompol
2. Menjadi sering haus meski suhu udara sekitar tidak begitu panas
3. Nafsu makan meningkat lebih dari biasanya
4. Berat badan menurun secara drastis
5. Penglihatan menjadi kabur
6. Tidak semangat bermain karena tubuh terasa lemah dan lesu
7. Beberapa bagian kulit menjadi gelap terutama di area leher, ketiak, dan selangkangan
8. Luka terbuka pada tubuh menjadi sulit sembuh
