Kendari, Portal.id – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatol Quran (MTQ) XXIX Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sudah memasuki hari kempat dan seluruh cabang loma sudah memasuki babak final, Minggu (14/8/22).
Ketua Dewan Hakim, K.H Mursyidin yang mengatakan, mengatakan pada MTQ XXIX Sultra kali ini terdapat delapan cabang lomba dan 20 golongan yang dipertandingkan yang diikuti 17 kabupaten kota.
Cabang loba terdiri dari seni baca Al-Quran golongan anak-anak, remaja, dewasa dan tuna netra, Tartil Al-Quran, Qira’at Murattal golongan remaja dan dewasa, Qira’at Mujawwad golongan dewasa. Hafalan Al-Quran 1 Juzz dan Tilawah, Hafalan Al-Quran 5 Juz dan Tilawah, Hafalan Al-Quran 10 Juz , 20 Juz dan 30 Juz. Fahm Al-Quran golongan putra dan putri.
Kemudian Tafsir Al-Quran Bahasa Indonesia, Bahasa dan Bahasa Inggris Syarh Al-Quran golongan putra dan putri. Seni Kaligrafi Al-Quran golongan Naskah, Hiasan Mushaf, dekorasi dan kontemporer, arya tulis ilmiah Al-Quran. Perlombaan ini rata-rata dibagi menjadi kategori anak-anak, putra-putri, remaja dan dewasa.
“Setiap lomba nanti akan diambil yang terbaik terdiri dari juara 1, jura 2 dan juara 3,” katanya.
Para pemenang atau juara satu nantinya kata Mursyidin, akan mewakili Sulawesi Tenggara Pada MTQ Nasional yang akan diselenggarakan di Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan pada Oktober 2022.
“Harapan kami melalui MTQ ini melahirkan qori-qoriah, hafiz-hafizah yang terbaik dan akan berlomba nantinya di Banjarmasin untuk tingkat nasional,” katanya.
Mursyidin juga berharap melalui MTQ XXIX Sultra ini bisa melahirkan qori-qori’ah dan hafiz-hafizah yang terbaik mewakili daerah dan dapat meraih prestasi pada even nasional mendatang.
Ia juga menurutkan bahwa momen MTQ yang berlangsung selama sepekan dari 10-15 Agustus 2022 selain mencari peserta yang akan mewakili daerah Sulawesi tenggara menuju MTQ tingkat nasional 2022 di Banjarmasin Kalimantan Selatan (Kalsel) juga telah menunjukan kepada seluruh bangsa Indonesia bahkan dunia bahwa Sultra dalam moderasi beragama sangat kuat.
“Terbukti saat pawai taaruf dan etno religi karnaval salah satu rangkaian dari MTQ, pesertanya tidak saja dari kalangan umat islam, tetapi seluruh umat beragama di Indonesia ikut berpartisipasi dalam kegiatan itu hingga para paguyuban se-nusantara yang mencerminkan kebhinekaan dalam persatuan dan kesatuan bangsa,” pungkas Mursyidin.(ADV)
