ButonEkonomi & BisnisFokus RedaksiNasional

Harus Diproduksi di Sultra, Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Ada Impor Aspal Mulai 2024

×

Harus Diproduksi di Sultra, Presiden Jokowi Tegaskan Tidak Ada Impor Aspal Mulai 2024

Sebarkan artikel ini

Buton, Portal.id – Indonesia tidak akan mengimpor aspal mulai 2024 karena industri aspal dalam negeri akan diperkuat untuk memasok kebutuhan bahan konstruksi jalan dalam negeri, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menginformasikan.
“Baru-baru ini kami memutuskan tidak akan ada lagi impor aspal dalam dua tahun. (Aspal) harus diproduksi di Buton (Sulawesi Tenggara). BUMN, swasta, atau perusahaan patungan asing semua diundang (untuk berpartisipasi dalam industri aspal dalam negeri),” kata Presiden.
Hal itu disampaikannya usai mengunjungi pabrik aspal PT Wika Bitumen di Buton, Sulawesi Tenggara, dalam pesan yang disebarluaskan Sekretariat Presiden, Selasa.
Meski cadangan aspal di Buton mencapai 662 juta ton, Indonesia terus mengimpor aspal hingga lima juta ton per tahun, ujarnya.
“Kami malah terus mengimpor (komoditas) sambil mengabaikan produksi kami di sini,” kata Presiden.
Ia kemudian meminta para menteri mengkaji perkembangan industri aspal di Buton untuk mengembangkan industri hilirnya dan menciptakan nilai tambah bagi aspal.
“Kita ingin nilai tambah aspal di Buton karena kita punya potensi besar 662 juta ton di sini,” kata Jokowi.
Selain itu, industri hilir aspal di Buton juga bisa membantu meningkatkan penerimaan negara dan pajak, tambahnya.
“Dari sini kita dapat memperoleh nilai tambah, pajak, royalti, dividen, pajak karyawan semua, karenanya, kita berharap Buton dapat memulihkan industri produksi aspalnya,” katanya.
Menurut Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, aspal asal Buton yang dikenal dengan asbuton memiliki kualitas yang lebih baik dan pemanfaatannya dapat membantu menghemat devisa negara dengan mengurangi tingginya impor aspal.
Penggunaan asbuton juga dapat mendukung program pemanfaatan produk dalam negeri karena asal dalam negeri akan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri suatu produk.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id