Sulawesi Tenggara

Jaringan Perempuan Pesisir Sultra Diskusikan Masa Depan Budaya Sultra, Hadirkan BPK Wilayah XIX Makassar

×

Jaringan Perempuan Pesisir Sultra Diskusikan Masa Depan Budaya Sultra, Hadirkan BPK Wilayah XIX Makassar

Sebarkan artikel ini
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar Laode Muhammad Aksa
Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar Laode Muhammad Aksa saat berdiskusi bersama anggota komunitas, pegiat seni di Kota Kendari. Foto : Kang Up

KENDARI, Portal.id  – Balai Pelestarian Kebudayaan mendorong terjadinya transmisi budaya sebagai cara untuk pelestarian pada kekayaan budaya yang ada di Sulawesi Tenggara (Sultra).

Transmisi budaya adalah proses mewariskan ciri, nilai, dan preferensi budaya ke generasi berikutnya, melibatkan institusi sosial seperti lingkungan, keluarga, lembaga pendidikan, media massa dan lingkungan masyarakat.

Gagasan transmisi budaya ini dipaparkan Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar Laode Muhammad Aksa dalam diskusi terbuka, yang digelar Jumat, 02 Agustus 2024.

Dalam diskusi yang diinisiasi Jaringan Perempuan Pesisir Sultra ini, Aksa mengungkapkan balai pelestarian kebudayaan mendorong terjadinya transmisi budaya melalui berbagai gelaran budaya.

“Kami menggelar festival budaya gau’ maraja di Kabupaten Barru, dan festival layang-layang di Kabupaten Muna, yang baru saja dilaksanakan, itu kami yang laksanakan sebagai proses transmisi budaya,” kata Aksa.

Diungkapkannya, festival dilaksanakan sebagai cara efektif mewujudkan transmisi budaya, karena menarik minat banyak masyarakat, sebagai sarana pengetahuan dan pendidikan untuk budaya tersebut.

“Transmisi budaya selalu harus diawali dengan memperkenalkan warisan budaya, dan baru selanjutnya menyerahkan pengelolaan budaya tersebut kepada masyarakat setempat sebagai pewaris budaya,” kata Aksa.

Meski punya misi untuk pelestatian budaya, kata Aksa, tidak semua pemerintah daerah (Pemda) sebagai mitra balai pelestarian kebudayaan, mau menyeleggarakan festival budaya.

“Misalnya saja festival Teluk Kendari, ini sudah pernah kita bertemu dengan Pemda untuk membahas hal ini. Tapi mereka (Pemda-red) tidak memberikan apresiasi sebagaimana diharapkan, jadi kita out dan kegiatan batal dilaksanakan,” tegas Aksa.

Festival Budaya di Sultra Kurang Bergaung
Diskusi ini berlangsung hangat dan penuh keakraban, sejumlah komunitas antusias dan aktif memanfaatkan momen ini untuk berbagi pengalaman dan gagasan tentang budaya.

Salah satunya, Ari dari Idea Project yang mengkritisi pelaksanaan sejumlah festival budaya di Sultra yang gaungnya kurang dirasakan, bahkan dirasa sunyi di Kota Kendari sebagai ibukota Provinsi Sultra.

Selain itu, Ia juga mengkritisi minimnya pelibatan komunitas, pegiat budaya dan seniman dalam gelaran. Pemda selaku penyelenggara bersama BPK terkesan menutup ruang pelibatan komunitas.

“Padahal kalau kami dilibatkan, kami siap dan mau, tapi kesannya kami tidak berikan ruang. Pada intinya kami juga punya gagasan yang sama soal pelestarian budaya, dan ingin memberikan sumbangsih untuk itu,” papar Ari.

Kondisi ini sendiri diaminkan sejumlah anggota komunitas, para pegiat budaya dan seniman yang turut hadir dalam diskusi, yang menuntut adanya ruang partisipasi bagi komunitas.

Terkait hal itu, Kepala BPK Wilayah XIX Makassar Laode Muhammad Aksa mengakui hal ini. Menurutnya, Pemda selaku pelaksana teknis kurang melibatkan komunitas dalam setiap gelaran.

Aksa menyebut, pelibatan masyarakat, komunitas, penting untuk mencapai terjadinya transmisi budaya. Sehingga peran komunitas akan lebih ditingkankan kedepepannya.

“Transmisi budaya hanya bisa terjadi jika ada pelibatan pemerintah, masyarakat, komunitas. Kalo tidak terjadi transmisi maka akan budaya akan stak atau tidak akan bergerak lagi,” kata Aksa.

Senada dengan itu, Eril dari Jaringan Perempuan Pesisir Sultra menuturkan, diskusi ini digelar dalam mendorong peran komunitas untuk mendukung pemajuan seni budaya Sultra.

“Kami berharap diskusi ini bisa mendorong peran komunitas untuk mendukung pemajuan seni budaya Sultra,” kata Aksa. (*)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id