Kendari, Portal.id – Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf menggelar pembukaan penjurian kompetisi Film Pendek Islami (KFPI) tingkat Sultra tahun 2023 di ruang Audit Corner, Selasa (26/9/2023).
Kegiatan dibuka oleh Kakanwil Kemenag Sultra H Muhamad Saleh, Penjurian KFPI turut dihadiri Kabag TU H La Rija, Kabid Penaiszawa H Jumaing, para pejabat administrator, Ketua Tim Juri KFPI Daru Susanti beserta anggota, juri lokal, Moderat Milenial Agent (MMA) serta diikuti 20 peserta secara virtual.
Kakanwil mengatakan, Kompetisi Film Pendek Islam (KFPI) merupakan salah satu langkah dan upaya pemerintah untuk memberikan semangat baru kepada para generasi muda untuk menyampaikan pesan-pesan religius, pesan-pesan kebangsaan dan moderasi beragama lewat media sosial.
“Generasi milenial hari ini lebih banyak aktivitasnya di media sosial ketimbang di media-media lain. Kita sangat berharap melalui KFPI lewat media sosial, akan meningkatkan semangat, gairah kita dalam menyiarkan ajaran agama. Sekaligus memperkokoh semangat nasionalisme dan komitmen kebangsaan kita,” ujar Kakanwil.
Menurutnya, KFPI berhasil meningkatkan gairah masyarakat dalam berdakwah melalui film. Seni dan budaya yang telah mengakar di hati masyarakat berperan strategis dalam pengembangan syiar Islam sekaligus media dakwah untuk menumbuhkan kecintaan kepada tanah air sekaligus meningkatkan iman dan taqwa.
“KFPI mampu meningkatkan gairah dakwah masyarakat. KFPI ini sangat baik dan positif serta menjadi sarana efektif dalam meningkatkan kecintaan kepada bangsa dan negara,” ungkapnya.
Termasuk, melalui KFPI 2023 dengan tema “Agama, Budaya dan Kerukunan Bangsa” diharapkan bisa menyampaikan 4 indikator moderasi beragama yang menjadi salah satu program prioritas Kementerian Agama yang dicanangkan dalam RPJMN 2020-2024. Diantaranya komitmen sebagai warga negara Indonesia, anti kekerasan, toleransi dan kemampuan untuk menghargai tradisi.
Kakanwil menjelaskan, KFPI bukanlah yang pertama kalinya digelar, namun sudah berkali-kali dilakukan. Bahkan di Tahun 2022, Provinsi Sulawesi Tenggara meraih peringkat kedua Nasional. Kakanwil berharap KFPI mampu melahirkan bibit-bibit unggul untuk menyampaikan pesan-pesan kebaikan kepada khalayak ramai melalui media sosial.
“Prestasi yang telah diraih sebelumnya, minimal kita pertahankan atau kita tingkatkan. Ini menjadi tanggung jawab kita semua baik dewan juri maupun Bidang Penaiszawa yang secara teknis menyiapkan atau memfasilitasi kegiatan penjurian KFPI Tahun 2023 ini,” tegasnya.
Kakanwil lantas memberikan apresiasi pada seluruh tim yang terlibat dalam kegiatan KFPI. Kakanwil berharap KFPI bisa menghasilkan yang terbaik untuk mewakili Sultra pada KFPI tingkat Nasional di Jambi pada Oktober mendatang.
“Dalam sebuah perlombaan pasti ada yang menang dan kalah. Tapi esensi dari semua itu adalah bagaimana kita telah memberikan kontribusi, dan berupaya menyampaikan pesan-pesan yang baik kepada masyarakat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kabid Penaiszawa H Jumaing selaku Ketua Panitia melaporkan, KFPI merupakan langkah strategis dalam mengembangkan seni budaya Islam sekaligus menerapkan pilar dakwah umat. Sehingga diharapkan dapat memberi manfaat bagi masyarakat khususnya generasi Milenial.
“KFPI diharapkan dapat memberi ruang kepada generasi muda untuk berkreasi dalam menyampaikan syiar sekaligus mensosialisasikan nilai-nilai moderasi beragama di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya.