Wakatobi, Portal.id – Komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk menekan angka stunting terus digaungkan dan digalakkan, salah satunya adalah menggelar rembuk stunting tahun 2023 sebagai salah satu aksi dalam upaya percepatan penurunan stunting di daerah itu bertempat di Wangiwangi, Kamis (3/8) lalu.
Kegiatan yang dibuka oleh wakil Bupati Wakatobi, Ilmiati Daud tersebut diikuti berbagai lintas sektor yang menjadi bagian dari tim percepatan penurunan stunting Wakatobi.
“Dalam kurun waktu tahun 2020-2022, aksi-aksi konvergensi stunting lintas sektor yang selama ini kita lakukan menunjukkan capaian positif,” kata Ilmiati Daud dalam rilis yang diterima media ini, Minggu (6/8).
Berdasarkan data hasil pengukuran EPPGBM kata dia, menunjukkan bahwa pada tahun 2020, angka prevalensi stunting kita sebesar 25,2 persen, kemudian menurun pada tahun 2021 sebesar 13,86 dan selanjutnya pada tahun 2022 juga mengalami penurunan hingga menembus angka 10,7 persen.
“Sementara untuk tingkat partisipasi sasaran di posyandu, juga menunjukkan perkembangan tren positif. Pada tahun 2021, partisipasi sasaran posyandu kita berada pada posisi 70 persen dan mengalami peningkatan pada tahun 2022 yang berada pada angka 76 persen. Insya Allah, pada tahun 2023 ini, penurunan kasus anak stunting ditargetkan untuk diturunkan pada posisi 8 persen dan tingkat partisipasi sasaran posyandu, kita tingkatkan hingga 90 persen,” katanya.
Meskipun data EPPGBM menunjukkan penurunan kata dia, namun menurut data SSGI, angka kasus anak stunting di Wakatobi mengalami peningkatan.
Hasil pengukuran SSGI tahun 2021, prevalensi anak stunting kita sebesar 26 persen dan pada tahun 2022, justru mengalami peningkatan menjadi 29,9 persen. Peningkatan ini harus disikapi dengan bijak sebagai motivasi bagi kita semua untuk bekerja lebih giat lagi dalam aksi-aksi konvergensi penanganan percepatan penurunan angka stunting.
Pelibatan peran para pihak harus terus ditingkatkan, pastikan agar aspek layanan kesehatan terutama pada sasaran 1000 hari pertama kehidupan terpenuhi, tingkatkan terus proses penyadartahuan melalui layanan bimbingan konseling bagi keluarga beresiko stunting dan teruslah mendorong pola prilaku hidup bersih masyarakat, optimalisasi pelayanan posyandu dan teruslah untuk melakukan aksi-aksi inovasi lainnya.
Kegiatan rembuk stuntung aksi 3 kita kali ini merupakan wujud komitmen pemerintah daerah dan para pihak lainnya dalam percepatan penurunan stunting Wakatobi.
Rembuk ini merupakan suatu langkah penting sebagai bagian tindak lanjut dari proses aksi 1 dan 2 dan akan dilanjutkan dengan aksi-aksi selanjutnya.
