Konawe, Portal.id – Otoritas Jasa Keuangan Sulawesi Tenggara kembali melakukan kolaborasi dalam rangka mendukung pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90% dan literasi keuangan sebesar 50% pada Tahun 2024 sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden Nomor 114 Tahun 2020 tentang Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI).
Kali ini OJK Sultra berkolaborasi dengan program kerja bidang Literasi dan Inklusi Keuangan Forum Industri Jasa Keuangan Sulawesi Tenggara (FKIJK Sultra) Tahun 2021dalam kegiatan Bazar Intermediasi: Peran dan Inovasi Industri Jasa Keuangan Pulihkan Ekonomi Nasional.
Kegiatan yang dilaksanakan di Universitas Lakidende Kabupaten Konawepada 3 Juni 2021, melibatkan pelaku UMKM dari Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur.
Kurang lebih 270 undangan yang terdiri dari investor bisnis,UMKM dari Kabupaten Konawe dan Kolaka Timur, mahasiswa, pelaku retail, industri perbankan dan non bank.
Rektor Universitas LakidendeProf. Dr. Hj. Rostin, SE.,M.Si yang hadir membuka kegiatan, dalam sambutannya memberikan apresiasi atas kolaborasi Otoritas Jasa Keuangan, FKIJK dengan Universitas Lakidende yang melibatkan anak-anak muda Sulawesi Tenggara.
Rektor Universitas Lakidende menyampaikan melalui business matching(bazar intermediasi) diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan jiwa kewirausahaan/entrepreneurship generasi muda, yang nantinya dapat membantu pemerintah dalam pengurangan angka pengangguran, sehingga kedepannya anak-anak muda ini tidak hanya mengharapkan lapangan pekerjaan yang sudah tersedia, namun dapat berkontribusi untuk membuka lapangan kerja baru.
Selain itu pada kesempatan yang sama, kepala OJK Sultra Mohammad Fredly Nasution menyampaikanBusiness Matchingyang tahun ini fokus pada Pemulihan Ekonomi Daerah Pasca Pandemi Covid-19.
“OJK menaruh perhatian besar pada upaya peningkatan akses dan literasi keuangan masyarakat di pelosok negeri, berbagai inisiatif telah kami luncurkan dan terus mengembangkankerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan”,” katanya.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Keuangan (SNLKI) ke-tiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2019 menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%. Secara khusus di Sulawesi Tenggara, Provinsi Sulawesi Tenggara Indeks Literasi Keuangan (ILK) sebesar 36,75% dan Indeks Inklusi Keuangan (IIK) mencapai 75,07% (di bawah target nasional).
“Pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain, dan terus meningkatkan edukasi di masyarakat,” katanya.
Kegiatan ini juga dirangkaikan dengan dialog publik, dengan menghadirkan narasumber dari berbagai kalangan, diantaranya Ridhony MH Hutasoit Kepala Subbagian Edukasi dan Perlindungan Konsumen OJK Sultra menjelaskan peran dan inovasi OJK serta sektor jasa keuangan dalam pemulihan ekonom.
Kepala Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Sulawesi Tenggara, Ricky S.E., M.M menjelaskan pengenalan pasar modal dan securities crowdfunding, Salim Kepala Perwakilan PNM Kendari menjelaskan produk-produk pembiayaan mikro antara lain pembiayaan syariah, Mekaar dan Ulamm.
Branch Manager PT Asuransi Jasindo Sultra, Lambertus Dwi Setiawan menjelaskan Asuransi Nelayan Mandiri, Andi Amrah Achmad Kepala Bagian Pemasaran KMK Bank Sultra menjelaskan Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kegiatan kolaborasi antara OJK, FKIJK Sultra, dan Universitas Lakidende diharapkan dapat menjadi angin segar bagi pemulihan ekonomi daerah dan nasional dengan membuka dan memberikan peluang kepada anak-anak muda Kabupaten Konawe serta UMKM, sebagai bagian dari pendorong roda ekonomi di daerah.