Konawe SelatanPendidikan & BudayaPolitik & Pemerintahan

Mahasiswa Farmasi UHO dan BKKBN Sultra Sosialisasi Stunting di Konawe Selatan

×

Mahasiswa Farmasi UHO dan BKKBN Sultra Sosialisasi Stunting di Konawe Selatan

Sebarkan artikel ini

Konawe Selatan, Portal.id – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) jurusan farmasi Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari bekerja sama Perwakilan BKKBN Sulawesi Tenggara (Sultra) melakukan sosialisasi tentang bahaya stunting di Balai Desa Lamomea, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Senin (7/8) lalu.

Kegiatan itu diikuti sekitar 50 peserta terdiri dari ibu-ibu hamil, menyusui dan pemilik baduta.

Ketua Tim Pengendalian Penduduk, Dr. H. Mustakim menyampaikan materinya dengan metode ceramah selama sekitar 1 jam dilanjutkan dengan diskusi atau tanya jawab.

Mustakim lebih banyak memberi motivasi kepada peserta untuk memperhatikan asupan gizi terutama saat hamil, menyusui dan kepada anak-anak badutanya.

“Agar anak-anak kita terhindar dari stunting dan sukses masa depannya, sebaiknya kita hadirkan 3 sosok ibu untuk anak-anak kita.
Yang saya maksud adalah 3 ibu bagi anak kita, Ke-3 ibu tersebut saya mencontoh dari Nabi Muhammad SAW yang saat kecilnya memiliki 3 ibu, yaitu: Pertama, Ibu yang mengandung dan melahirkan yakni Siti Aminah. Kedua, ibu menyusui, karena Siti Aminah wafat, Ibu yang menyusui Nabi adalah Halimatus Sa’diyah,” kata Mustakim dalam siaran pers yang diterima media ini, Kamis (10/8).

“Dan ketiga adalah Ibu Pendidik Nabi yakni seorang budak perempuan yang cerdas yaitu Ummu Aiman. Nah, jika ibu-ibu semua mampu berperan sekaligus sebagai ibu yang mengandung dan melahirkan, ibu yang menyusui dan ibu pendididk, ya monggo! Yang penting setiap tahapan dalam peranan tersebut harus diperhatikan baik-baik,” sambungnya.

Ia juga mengingatkan, bahwa saat hamil perhatikan asupan gizi yang ibu-ibu konsumsi, begitupun saat menyusui ekslusif selama 6 bulan, dan menyusui lanjutan pasca 6 bulan.

Perhatikan gizi yang ibu makan sendiri agar air susunya tetap berkualitas, juga perhatikan makanan tambahan selain asi untuk anak-anaknya.

Selain itu, bantu belajar anak-anak di rumah sesuai perkembangan usianya agar mereka terbiasa mengolah otaknya sehingga tidak lelet atau telmi alias telat mikir yang merupakan cikal bakal stunting.

Selain Mustakim, pada kegiatan tersebut juga ada pemateri dari puskesmas setempat.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id