Portal.id – Setelah sukses menyelenggarakan di Sulawesi Tenggara (Sultra) pada Agustus 2022 lalu, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asabanda) kembali menggelar customer loyalty program yang bertajuk Panen Rejeki BPD, Kamis (9/3/2023)
Gelaran customer loyalty program ini merupakan periode kedua tahun ke-33 dan dilaksanakan di Kota Padang, Sumatera Barat. Dimana Bank Nagari Minang bertindak sebagai tuan rumah perhelatan akbar ini.
Bukan kali ini saja Bank Nagari Minang menjadi tuan rumah. Sebelumnya pada tahun 2015 lalu Nagari telah menjadi tuan rumah perayaan Panen Rejeki BPD yang diselenggarakan di Kota Bukittinggi.
Sama dengan periode-periode sebelumnya, pada panen rejeki kali ini total hadiah sebesar Rp3 miliar disuguhkan untuk 584 nasabah Tabungan Simpeda seluruh Indonesia.
Dalam penarikan undian Tabungan Simpeda kali ini, satu nasabah berkesempatan memenangkan hadiah utama senilai Rp500 juta. Kemudian hadiah kedua masing-masing Rp100 juta untuk empat orang pemenang.
Selanjutnya hadiah ketiga, 26 orang pemenang yang masing-masing mendapatkan Rp50 juta. Setelah itu hadiah keempat masing-masing Rp5 juta untuk 26 pemenang.
Hadiah kelima masing-masing Rp2,5 juta untuk 26 pemenang, dan hadiah keenam untuk 52 pemenang masing-masing Rp2 juta. Kemudian hadiah ketujuh untuk 104 orang pemenang, yang masing-masing mendapat Rp1,5 juta. Terakhir, hadiah kedelapan masing-masing Rp1 juta untuk 345 orang.
Para penerima hadiah merupakan nasabah Tabungan Simpeda yang tersebar di Bank Pembangunan daerah yang ada di seluruh Indonesia.
Perayaan akbar BPD se-Indonesia yang dihelat di Hotel Padang ini dihadiri Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah dan para Bupati dan Pejabat Daerah, Jajaran Komisaris dan Direksi BPD se-Indonesia. Kemudian Perwakilan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), para nasabah pemenang hadiah utama dan kedua.
Sebelumnya, panitia telah menarik undian untuk pemenang hadiah minor atau ketiga sampai kedelapan pada tanggal 7 Maret 2023. Ada 579 hadiah yang telah diundi dengan senilai Rp2,1 miliar.
Wakil Ketua Umum Asbanda, Fidri Arnaldy yang juga merupakan Dirut Bank DKI menyampaikan, Kota Padang dipilih sebagai tuan rumah karena kesiapannya, dan juga dalam rangka menyukseskan program Tahun Kunjungan Wisata Sumatera Barat 2023 “Visit Beautiful West Sumatera 2023”.
Dia menjelaskan, saat saat ini Tabungan Simpeda merupakan salah satu produk yang mempersatukan BPD se-Indonesia. Bagaimana tidak, Tabungan Simpeda sebagai produk penghimpunan dana masyarakat dalam perkembangannya terus mengalami peningkatan.
“Pada Penarikan Undian Simpeda periode satu tahun ke-33 2022, jumlah penabung sampai dengan akhir Juni 2022 berjumlah 7.766.822 penabung dengan jumlah saldo Simpeda sebesar Rp63.40 triliun,” ucap Fidri melalui siaran persnya yang diterima awak media, Senin (13/3).
Lanjutnya, pada periode kedua, tercatat posisi Desember 2023 jumlah penabung mengalami kenaikan sebesar 1,39 persen atau naik sebanyak 107.658. Sehingga totalnya saat ini 7.874.480 penabung. Sedangkan saldo Simpeda meningkat 10,68 persen atau naik sebesar Rp6,77 triliun menjadi Rp 70,18 triliun.
“Sementara untuk BPD yang paling banyak menghimpun Tabungan Simpeda sejak lebih dari sepuluh tahun terakhir, yaitu Bank Jatim. Dimana pada posisi Desember 2023 telah menghimpun Tabungan Simpeda kurang lebih Rp16,47 triliun atau sebesar 23,47 persen dari Tabungan Simpeda nasional,” ujarnya.
Kinerja Bank Pembangunan Daerah Se-Indonesia
Dalam situasi dan kondisi sulit seperti saat ini, BPD se-Indonesia tetap membukukan laporan keuangan yang positif. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan di beberapa pos keuangan.
Tercatat, total aset BPD pada Desember 2022 mencapai Rp935,19 triliun atau naik yoy sebesar 7,43 persen dari Rp 870.53 triliun. Kemudian Dana Pihak Ketiga (DPK), posisi mencapai Rp748,31 triliun atau naik sebesar 10,55 persen yoy dari Rp 676.92 triliun.
Tidak sampai disitu, kredit yang disalurkan pada posisi Desember 2022 mencapai Rp590.05 triliun atau naik sebesar 14,45 persen yoy dari Rp 515.54 triliun. Selanjutnya laba meningkat 35.03 persen menjadi Rp18,5 triliun dari Rp 13.7 triliun. Sedangkan modal inti mencapai Rp100.06 triliun, naik sebesar 6,98 persen dariRp 93.54 triliun.
Laporan: Ferito Julyadi
