Portal.id Kendari – Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) merespons kekosongan posisi wakil bupati Kolaka Timur setelah Andi Merya Nur menjadi pelaksana tugas dan definitif sebagai bupati pada 14 Juni 2021 menggantikan Samsul Bahri Madjid yang meninggal dunia.
Menanggapi jatah posisi wakil bupati, Sekretaris DPD PDIP Sulawesi Tenggara, Hasrat mengaku, pihaknya telah menjaring aspirasi pengurus dan masyarakat di Kolaka Timur untuk disampaikan kepada DPP.
“PAC dan DPC sudah melakukan rapat dan dengar pendapat dengan konstituen dan masyaraakt di Kolaka Timur kemudian disampaikan ke DPD PDIP Sultra. Kami sudah teruskan ke DPP,” terang Hasrat kepada Portal.id pada Rabu (30/6/2021).
Meski tak menyebut nama yang diusulkan, Hasrat mengatakan, selanjutnya keputusan berada di DPP PDIP.
“Menyebut nama, nanti setelah DPP memberikan rekomendasi kepada yang bersangkutan baru kami publis secara resmi,” kata Anggota DPRD Sultra ini melalui sambungan telepon.
Terkait nama istri almarhum Samsul Bahri Madjid yang dikabarkan bakal mengisi kekosongan posisi tersebut, Hasrat menegaskan jika partainya memiliki banyak pertimbangan.
“PDIP sebagai partai modern, partai pelopor, kalau hanya berpatokan menghargai almarhum, betul, kami pun punya sisi kemanusian. Tapi alur pemikiran kita bagaimana kepentingan masyarakat dan pembangunan Kolaka Timur ke depan, maka kita tidak bisa hanya berpatokan di situ,” jelasnya.
“Jika andaikan kemudian PDIP memberikan rekomendasikan kepada istri almarhum, itu bukan semata karena politik kemanusiaan, tapi ada hal lain, skil politik dan nawaitu politik yang menurut kami Ibu Diana mampu mengemban tugas dan amanah untuk mempercepat pembangunan Kolaka Timur,” terangnya.
Untuk diketahui, PDIP (3 kursi) mengusung Samsul Bahri Madjid sebagai calon bupati berpasangan dengan kader Gerindra (2 kursi), Andi Merya Nur di Pilkada Kolaka Timur 2020. Partai lain yang ikut mendukung pasangan ini, yakni Demokrat (2 kursi) dan PAN (4 kursi).