Bombana, Portal.id — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bombana terus melakukan berbagai langkah strategis dalam menekan laju inflasi. Diantaranya menggelar operasi pasar, pemerataan distribusi sejumlah komoditas, serta mengoptimalkan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID).
Hal itu sesuai dengan arahan pemerintah pusat terkait pengendalian inflasi menjadi agenda prioritas bagi kepala daerah.
Tidak hanya itu, Pemkab Bombana melalui Dinas Pertanian (Distan) secara masif menggalakkan berbagai program untuk menekan laju inflasi, diantaranya melakukan penanaman hortikultura seperti tomat, cabai, dan bawang merah.
Kepala Distan Kabupaten Bombana, Muhammad Siarah mengatakan, pihaknya telah meningkatkan luas lahan tambah tanam setiap sentral produksi padi, diantaranya sentra produksi Rumbia, Rarowatu, Rarowatu Utara, Poleang hingga Kabaena.
“Saat ini kita tengah memasuki awal musim penghujan. Penanaman padi pun tengah dilakukan oleh petani kita, tentunya dengan adanya peningkatan luas tambah tanam ini, kita harapkan nanti bisa menjadi stok pangan kita kedepanya,” kata Siarah, Selasa (2/1/2024).
Menurutnya, cabai dan bawang sudah menjadi komoditas primadona bagi masyarakat menjadi perhatian pemerintah karena menjadi penyumbang inflasi tertinggi. Untuk mengatasi agar inflasi dapat terkendali Dinas Pertanian Bombana menggalakkan penanaman Cabai dan Bawang.
“Dalam mengatasi agar inflasi dapat terkendali kami memprogramkan gerakan
tanam cabai 11 Hektar untuk kampung bawang 11,75 hektar yang mulai menanam sejak minggu ke empat Desember 2023 dan Januari 2024
Kegiatan gerakan ini juga didukung melalui oleh Kementrian,” ucapnya.
Siarah membeberkan, Kabupaten Bombana mengalami penurunan laju inflasi yang ditinjau melalui Indeks Perkembangan Harga (IPH) Bombana M4 Nov: 0,545
M5 Nov: 0,798
M1 Des; 0,774
M2 Des: 0,987
M3 Des;0,846
“Saat ini Bombana mengalami penurunan yang ditinjau melalui Indeks Perkembangan Harga yang ada di Bombana kita tetap berinovasi dalam melangkah menurunkan laju inflasi kita,” tutupnya.