#HeadlineFokus RedaksiPendidikan & Budaya

Pemkab Konsel Posisi Pertama se-Sultra Penerapan IKM

×

Pemkab Konsel Posisi Pertama se-Sultra Penerapan IKM

Sebarkan artikel ini
Erawan Sufla Yudha

Konawe Selatan, Portal.id – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Konawe Selatan (Konsel) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Konsel meraih posisi pertama dalam penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM).
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Dikbud Konsel Erawan Sufla Yudha. Ia mengatakan kebijakan IKM dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikburistek) untuk dikembangkan di satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024.
Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional, kata dia, akan dikaji ulang pada 2024 mendatang berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
“Sementara Dikbud Konsel berada di posisi pertama penerapan IKM, sekolah tingkatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), ada 2 sekolah yang menerapkan IKM, Sekolah Dasar (SD) ada 147 sekolah dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 43 sekolah se Sulawesi Tenggara (Sultra),”jelasnya.
Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan berapa tahapa sosialisasi karena kurikulum merdeka tidak dilaksanakan secara serentak dan masif. Hal itu, kata dia, sesuai kebijakan dari Kemendikburistek yang memberikan keleluasaan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum.
“Beberapa program yang mendukung IKM yang telah dilakukan salah satunya adanya Program Sekolah Penggerak (PSP) dimana terdapat Tujuh satuan Pendidikan baik SD dan SMP di Konsel terpilih melalui hasil penjaringan dan Verifikasi Kemdikbud,”terangnya.
Tak hanya itu, tambah dia, pihaknya juga bekerjasama dengan organisasi Penggerak yang ditunjuk oleh Kemdikbud yakni Ikatan Guru Indonesia (IGI) dengan melaksanakan pelatihan dan Lokakarya pada bberapa Sekolah sasaran.
“Pelaksanaan Calon Guru Penggerak dan Pengajar Praktik dimana terdapat 54 Orang yang dinyatakan lulus yang diharapkan dapat menjadi motor penggerak dan pemimpin pembelajaran dimasa yang akan datang,” harapnya.
Ia mengaku, semua program tersebut dilaksanakan bertujuan untuk memberikan dukungan dalam IKM dari kegiatan tersebut didapatkan pengalaman yang baik dalam mengimplementasikan KM sehingga menjadi praktik baik dan konten pembelajaran dari IKM pada satuan pendidikan terdidentifikasi dengan baik dan dapat menjadi pembelajaran sebagai satuan pendidikan lainnya.
“Ada beberapa strategi penerapan IKM, salah satunya jalur mandiri yang akan dijadikan tindak lanjut dari kebijakan Kemendikburistek,” ungkapnya.
Strategi pertama, tambah dia, Rute Adopsi Kurikulum Merdeka Secara Bertahap, pendekatan strategi ini adalah bagaimana memfasilitasi satuan pendidikan mengenali kesiapannya sebagai dasar menentukan pilihan implementasi kurikulum merdeka serta memberikan umpan balik berkala sekitar 3 bulan.
“Strategi IKM jalur mandiri yang diawali dengan pendataan yang dilakukan oleh Kemendikburistek dimaksudkan untuk melihat kesiapan satuan Pendidikan dalam mengimpelentasikan kurikulum merdeka,”tutupnya.
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id