Kendari, Portal.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) berkomitmen untuk mengembangkan konsep kota Inklusif sebagai upaya menjaga kondusivitas kota tetap terjaga di tengah keragaman.
“Program inklusi ini salah satu tujuannya adalah mengatasi kemiskinan dan mengatasi ketidaksetaraan,” kata Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu, saat membuka workshop inisiasi kota inklusi, di Kendari, Rabu.
Ia mengatakan, untuk mendukung program inklusi di Kota Kendari ini, pemerintah telah memiliki beberapa layanan yang memudahkan.
“Paling tidak ada beberapa layanan yang bisa memberikan dukungan pada program ini, di dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak kalau tidak salah sudah ada UPTD perlindungan perempuan dan anak, untuk mewujudkan kota inklusi ini, pemerintah harus memperhatikan hak-hak perempuan dan anak,” ujarnya.
Menurut duia, pemerintah kota juga sudah memiliki rumah sakit, puskesmas dan layanan yang inklusif lainnya.
“Keberadaan rumah sakit dan puskesmas meski masih terbilang kurang, namun pemerintah tetap memberikan layanan prima untuk masyarakat di Kota Kendari,” katanya.
Terlebih lagi kata dia, dengan adanya penambahan rumah sakit tipe D yang saat ini tengah dibangun, harapanya dengan penambahan ini bisa semakin memberikan pelayanan yang maksimal.
“Prinsip dasar layanan adalah harus memberikan keadilan bagi semua warga, kaum disabilitas, anak dan perempuan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Rumpun Perempuan Sultra, Husnawati mengungkapkan latar belakang program inklusi ini merupakan tindak lanjut dari kerjasama antara pemerintah Australia dan pemerintah Indonesia, dimana program ini terkait mengawasi kemiskinan dan ketidaksetaraan.
Lanjutnya, program ini merupakan program satu-satunya yang ada di Sulawesi Tenggara khususnya di Kota Kendari.
“Pemilihan daerah ini karena tingginya kasu-kasus, kekerasan terhadap perempuan dan anak sehingga perlu ada peningkatan akses layanan sosial dan pelayanan publik yang disasarkan pada kelompok-kelompok miskin, disabilitas, kelompok marjinal sehingga kemudian hari ini kita hadir untuk bersama-sama menyusun dan membicarakan kota yang yang inklusif,” ucapnya.
Dirinya berharap dengan kegiatan ini, adanya tonggak perencanaan di masing-masing OPD terkait dengan kegiatan untuk mendukung kota yang inklusif.
Workshop ini yang digagas oleh Rumpun Perempuan Sultra ini, juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Kendari Siti Ganef.