Kolaka UtaraSulawesi Tenggara

RPS Gelar Pelatihan Jurnalisme Warga di Konawe Utara untuk Tingkatkan Kesadaran Publik

×

RPS Gelar Pelatihan Jurnalisme Warga di Konawe Utara untuk Tingkatkan Kesadaran Publik

Sebarkan artikel ini
Pelatihan jurnalisme yang digelar Rumpun Perempuan Sultra
Suasana pelatihan jurnalisme warga di Kabupaten Konawe Utara (Konut) yang digelar Rumpun Perempuan Sultra (RPS). Foto ist

Konawe Utara, Portal.id – Rumpun Perempuan Sultra (RPS) mengadakan pelatihan jurnalisme warga di Kabupaten Konawe Utara (Konut) sebagai bentuk pendampingan terhadap warga yang tergolong dalam kelompok rentan.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan keterampilan jurnalisme kepada warga dari empat desa yang hidup di sekitar wilayah perusahaan tambang dan perkebunan sawit, yang sering menghadapi berbagai masalah lingkungan dan sengketa lahan yang tak kunjung usai.

Alexander La Owo, Project Officer RPS untuk Program ALIGN, menjelaskan bahwa pelatihan tersebut berlangsung selama dua hari, dengan menghadirkan pemateri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kendari.

Empat desa yang menjadi sasaran pelatihan adalah Desa Tambakua dan Desa Pandawa Utama di Kecamatan Landawe, serta Desa Bahandete dan Desa Polora Indah di Kecamatan Langgikima.

“Kami memberikan pelatihan kepada warga di empat desa ini karena mereka selama ini hidup dalam kondisi yang sulit akibat aktivitas perusahaan tambang dan perkebunan sawit. Banyak persoalan yang mereka hadapi, mulai dari dampak lingkungan hingga sengketa lahan yang belum menemukan solusi. RPS hadir untuk memberikan pendampingan dan membantu mereka menemukan solusi,” jelas Alexander.

Ketua AJI Kendari, Nursadah, yang menjadi pemateri dalam pelatihan tersebut, menegaskan bahwa banyak masalah di masyarakat yang terlewat dari perhatian jurnalis profesional.

Dengan mendorong jurnalisme warga, diharapkan berbagai masalah atau peristiwa penting yang selama ini terabaikan dapat diungkap ke publik.

“Jurnalisme warga memberikan ruang bagi masyarakat untuk menyuarakan persoalan mereka. Informasi yang disampaikan melalui jurnalisme warga tidak harus melalui media konvensional, tetapi juga bisa disebarluaskan melalui berbagai platform media sosial. Yang terpenting, informasi tersebut harus akurat, berdasarkan fakta, dan tidak mengandung hoaks,” ujar Nursadah.

Supriadin, salah satu peserta pelatihan, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan baru dari kegiatan tersebut. Ia berharap melalui jurnalisme warga, berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat di desanya dapat diketahui publik dan menarik perhatian para pemangku kebijakan.

“Setiap musim hujan, kami selalu mengalami banjir lumpur akibat kehadiran perusahaan di wilayah kami. Selain itu, sengketa lahan yang dikuasai perusahaan belum juga menemukan solusi, dan masalah ini jarang dipublikasikan,” kata Supriadin.

Mustaman, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Tambakua, juga menyampaikan hal serupa. Menurutnya, dengan adanya pelatihan jurnalisme warga ini, diharapkan informasi mengenai berbagai peristiwa penting yang terjadi di desanya dapat segera diketahui publik.

“Di Desa Tambakua, setiap tahun kami menjadi langganan banjir. Banyak lahan pertanian warga yang rusak, tetapi masalah ini jarang terpublikasi, sehingga perhatian pemerintah pun minim,” tutup Mustaman.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id