Kendari, Portal.id – Musyawarah Cabang II DPC Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang dihelat 6 Agustus 2022 pada salah satu hotel Kendari sempat berjalan alot dan memanas.
Setelah sidang dibuka oleh steering committee (SC) sekitar pukul 13.00 Wita, beberapa peserta terlihat mengajukan interupsi dan menyatakan keberatan kepada SC yang memimpin jalannya persidangan.
Pasalnya SC dianggap tidak sah karena dari 7 (tujuh) orang yang telah diangkat oleh Pengurus DPC Peradi Kendari hanya 6 orang yang hadir dan memimpin atau mengarahkan jalannya sidang Muscab hingga terpilihnya pimpinan sidang tetap. Alasan berikutnya karena ketua SC sudah terpilih sebagai hakim Pengadilan HAM jadi dianggap tidak sah sebagai SC.
Meskipun telah dijelaskan oleh salah satu anggota SC mengenai point keberatan peserta muscab namun beberapa peserta keukeh dan memilih keluar dan meninggalkan ruang sidang.
Salah seorang anggota SC, Masri Said, menjelaskan bahwa apa yang menjadi keberatan dari peserta sebenarnya tidaklah substantif, karena ketidak hadiran 1 orang SC sama sekali tidak mempengaruhi legitimasi persidangan termasuk apa pun yang dihasilkan dari persidangan yang dipimpin oleh SC.
“Kedua, mengenai ketua SC yang telah berstatus hakim, juga tidak masalah karena sifatnya adhock atau tidak permanen, masih anggota DPC Peradi Kendari oleh karenanya haknya sebagai anggota tidak hilang termasuk hak untuk ditunjuk sebagai SC,” kata Masri.
Meskipun sempat diwarnai aksi protes dan walkout lanjut Masri, namun sidang-sidang Pleno Muscab tetap lanjut dan berjalan secara tertib sampai pada (Chrisman Damanik).
Musyawarah Cabang (muscab) ke II Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi), Kendari, menetapkan kembali Afirudin Mathara, SH.,MH sebagai ketua terpilih DPC Peradi Kendari periode 2022–2027.
Afirudin Mathara berhasil unggul dari lawannya Syahiruddin Latif, dengan perolehan suara, 147 suara untuk Afirudin Mathara sedangkan untuk Syahiruddin Latif hanya mendapatkan 2 suara.
Sementara itu, Ketua terpilih Peradi Kota Kendari Afirudin Mathara mengatakan, jika Adanya beberapa anggota Peradi Kendari yang walkout sebelum pemilihan ketua berlangsung, dirinya akan berusaha semaksimal mungkin untuk merangkul para anggota yang walkout.
“Karena kami masih berhimpun dalam satu wadah Peradi, apapun juga itu adalah bagian dari kami,” ujarnya.
Bagi Afirudin, perbedaan pilihan itu biasa, tetapi tidak karena itu lalu hubungan kami dengan sesama anggota itu akan menjadi retak.
Sementara untuk langkah selanjutnya, Afirudin akan mengadakan rapat untuk menyusun komposisi kepengurusan dan setelah itu akan diteruskan ke Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Peradi untuk diusulkan pengangkatannya di DPN Peradi.
Sementara itu, Ketua Umum DPN Peradi, dalam hal ini diwakili, Wakil Ketua Bidang Organisasi dan Pengembangan Advokat Muda DPN Peradi, Chrisman Damanik mengatakan, bahwa terlepas dari apapun situasi yang terjadi pada Muscab itu, DPN Peradi menunggu laporan yang nantinya secara resmi disampaikan oleh panitia.
“Dan Ketua DPC terpilih pada DPN, saya selaku perwakilan dari DPN tentu akan melaporkan juga situasi-situasi yang terjadi mulai dari pembukaan sampai ditutupnya agenda Muscab ini,” ujarnya.
