kendari.portal.id – Dinas Pertanian Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan kunjungan studi banding atau studi lapangan pengembangan tanaman cabai dan Bawang merah di Desa Jati Bali, Kabupaten Konawe Selatan, Kamis (12/1/23).
Kepala Dinas Pertanian Kendari, Sahuriyanto, mengatakan kunjungan tersebut sebagai tindaklanjut dari program mengembangkan tanaman cabai dan bawang di Kendari yang baru saja dilakukan penanaman perdana oleh Pj Wali Kota Kendari pada demplot milik kelompok tani di Kelurahan Kambu beberapa hari lalu.
“Kendari kemarin itu pernah dikembangkan tanaman ini, tapi nda maksimal hasilnya, maka kami lakukan studi lapangan di Desa Jati Bali Konawe Selatan,” katanya.
Alasan melakukan studi lapangan di desa itu, karena petani di Desa Jati Bali saat ini menjadi daerah yang sukses mengembangkan tanaman cabai dan bawang merah.
“Lagi pula di tempat itu dekat, sehingga kurang lebih 50 penyuluh pertanian di Kendari kami bawa langsung untuk belajar di tempat itu,” katanya.
Sahuriyanto mengaku, sepulang dari kegiatan itu maka diinstruksikan kepada para penyuluh untuk mencari lahan pengembangan minimal 10 are setiap titik.
“Kita sudah miliki dua titik lokasi yang menjadi demplot atau Pengembangan tanaman cabai dan bawang merah yaitu di Kambu dan Mandonga, kami target 9 lokasi yang akan tersebar di Kendari yang kedepan akan menjadi percontohan bagi petani di Kendari yang akan mengembangkan atau membudidaya tanaman tersebut.
Dijelaskan, demplot merupakan metode Penyuluhan Pertanian yang ditujukan kepada petani dengan cara membuat lahan percontohan dengan maksud agar petani bisa melihat dan membuktikan terhadap objek yang didemontrasikan sedangkan benih merupakan salah satu faktor produksi yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu sangat mengapresiasi kegiatan pengembangan tanamanbcabai dan bawang yang dilakukan Dinas Pertanian Kendari ditengah ancaman inflasi.
Ia berharap kegiatan tanam cabai dan bawang merah tersebut bisa memberikan dampak terhadap penurunan inflasi ke depan. Pasalnya, angka inflasi Kendari pada 2022 mencapai 6,85 persen.
“Mudah-mudahan dengan gerakan tanam cabai merah dan bawang merah akan memberikan dampak positif. Inflasi akibat meningkatnya harga cabai dan bawang merah ini memberi dampak signifikan terhadap pengeluaran rumah tangga,” katanya.