www.portal.id – Ikan cakalang rupanya tidak hanya laku sebagai komoditas jualan para Ina-Ina atau mas-mas bermotor dengan suara klakson yang khas.
Ikan dengan dengan nama latin katsuwonus pelamis ini rupanya telah menembus pasar ekspor dari Sulawesi Tenggara (Sultra) ke sejumlah negara senilai jutaan dolar Amerika.
Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra mencatat, pada Mei 2021 transaksi ekspor komoditas Ikan Cakalang Fillet senilai 1,79 juta dolar Amerika.
Kepala BPS Sultra, Agnes Widiastuti menjelaskan, ekspor Ikan Cakalang Fillet termasuk didalamnya ikan dan udang memiliki peran sebesar 0,85 % atas total angka ekspor Sultra periode Mei 2021.
Untuk komoditas dengan peran terbesar dalam total nilai ekspor Sultra yakni dari ekspor barang golongan besi dan baja senilai 208,17 juta dolar Amerika, dengan persentase 99,08% dari total.
“Untuk ekspor golongan barang utama periode Mei 2021 selanjutnya yakni Cengkeh sebesar 0,12 juta dolar Amerika dan Kacang Mete Berkulit sebesar 0,02 juta dolar Amerika,” terang Agnes Widiastuti dalam rilis data resmi BPS, Kamis 1 Juli 2021.
Agnes juga menjelaskan nilai ekspor Sultra pada Mei 2021 tercatat 210,11 juta dolar Amerika atau mengalami penurunan sebesar 51,46 persen, dibanding ekspor April 2021 yang tercatat 432,89 juta dolar Amerika.
Sementara, volume ekspor Sultra periode Mei 2021 tercatat 120,69 ribu ton atau mengalami penurunan sebesar 51,20 persen dibanding ekspor April 2021 yang tercatat 247,32 ribu ton.
“Total ekspor Sultra selama Januari-Mei 2021 mencapai 837,11 ribu ton atau senilai 1.424,07 juta dolar Amerika,” papar Agnes.
Selanjutnya, untuk struktur ekspor menurut sektor usahanya, peran terbesar dari total ekspor Mei 2021 dari sektor industri pengolahan sebesar 99,89%. Peran tertinggi kedua dari sektor pertanian sebesar 0,11%.
“Negara tujuan utama ekspor, pertama Tiongkok sebesar 186,22 juta dolar Amerika, India 20,93 juta dolar Amerika,
Amerika Serikat 1,50 juta dolar Amerika Korea Selatan 1,17 juta dolar, Jepang 0,22 juta dolar Amerika,” pungkasnya.
