Metro KendariPolitik & PemerintahanSerba-serbi

Tekan Inflasi, Pemprov Sultra Gelar Gerakan Pangan Murah

×

Tekan Inflasi, Pemprov Sultra Gelar Gerakan Pangan Murah

Sebarkan artikel ini

Kendari, Portal.id – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra), menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di Kota Kendari, yang dilaksanakan di Halaman Kantor Dinas Ketahanan Pangan Sultra, mulai 2 – 3 Agustus 2023.

Mengawali sambutan, Kepala Bidang Konsumsi dan Penganekaragaman Pangan Dinas Ketapang Sultra Rosmini menyampaikan, gerakan pangan murah ini adalah untuk menghadirkan atau lebih mendekatkan tempat penjualan dan menstabilkan harga bahan pangan di tengah-tengah masyarakat.

“Tujuan pelaksanaan GPM adalah memfasilitasi masyarakat dalam mempermudah pemenuhan kebutuhan bahan pangan, menstabilkan daya beli masyarakat pada saat naiknya harga sembako dan kebutuhan lainnya,” jelasnya.

Lanjutnya, bahan pangan yang akan dijual adalah beras medium 5 kg (Rp45.000), beras premium 5 kg (Rp60.000), minyak goreng camar 1L (Rp16.000), minyak Fortune 2L (Rp38.000), minyak kita 2L (Rp28.000), gula pasir 1 kg (Rp14.000), telur ayam ras (Rp57.000), bawang putih 1 kg (Rp40.000), bawang merah 1 kg (Rp25.000), cabai rawit 1 kg (Rp60.000), cabai merah keriting (Rp20.000/kg), dan ayam potong (Rp60.000).

Sementara itu, dalam sambutan Kadis Ketahanan Pangan Sultra Ari Sismanto menyampaikan, Dinas Ketahanan Pangan Sultra bekerja sama dengan Darma Wanita Persatuan, melaksanakan suatu gerakan pangan murah.

“Kita akan laksanakan selama dua hari yakni hari ini dan berakhir besok sore bertempat di halaman Kantor Dinas Ketapang Provinsi Sultra,” ungkapnya

Gerakan pangan murah ini, kata dia, bertujuan untuk menstabilkan harga bahan pokok dan pangan strategis yang terus bergejolak di pasar.

“Sehingga kita harapkan dengan adanya gerakan pangan murah ini masyarakat kita bisa memenuhi kebutuhan pokok dan kebutuhan strategis nya, tentunya dengan berbelanja dengan harga yang lebih murah sehingga dapat memenuhi kebutuhan rumah tangga,” harapnya.

Ia menyampaikan, inflasi Sultra yang di rilis kemarin tanggal 1 Agustus bahwa inflasi per Juli 2023, inflasi nasional berada di angka 3,08 persen dan untuk Sulawesi Tenggara berada di angka 3,52 persen, angka ini tentunya jauh lebih rendah di bandingkan pada bulan lalu sepanjang Oktober sampai Agustus.

“Inilah capaian terendah kita berada di angka 3,52 persen kita selalu bertengger di atas angka 5 persen, bahkan pernah tembus di angka 7,39 persen, pada bulan Juli 2023 kita berada di angka 3,52 persen ini dipantau dari dua titik yakni Kota Kendari berada di angka 3,7 persen dan Kota Bau-Bau berada di angka 2,95 persen,” jelasnya.

Lanjutnya, inflasi ini masih lebih tinggi di bandingkan nasional, ada beberapa komoditas yang masih mempengaruhi tingginya inflasi kita antara lain transportasi udara berkontribusi 0,09 persen, ikan cakalang berkontribusi 0,05 persen, biaya pendidikan dan juga mempengaruhi inflasi dengan 0,05 persen.

Kemudian komoditas ikan yang memang lagi musim karena sekarang ini lagi besar besarnya ombak sehingga mempengaruhi hasil tangkap nelayan dan harga komoditas ikan melambung tinggi dipasaran.

“Oleh karena itu, gerakan nasional pengendalian inflasi pangan yang dilakukan oleh Bank Indonesia rencananya pada tanggal 11 Agustus, itu puncaknya akan melaksanakan gerakan nasional pengendalian inflasi pangan berpusat di halaman Korem 143/HO. Informasi kepada masyarakat bahwa melalui Bank Indonesia dan didukung oleh Dinas Ketahanan Pangan serta dinas-dinas terkait dan para distributor, mulai tanggal 9 hingga 11 kita akan melakukan gerakan pangan murah yang akan kita laksanakan di halaman Korem 143/HO, jadi dibuka pada tanggal 9 ditutup pada tanggal 11 sore,” tutupnya

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id