PORTAL.ID – Kapsul Starliner baru milik Boeing yang diluncurkan pada awal bulan lalu dalam misi penerbangan perdana ke luar angkasa, mengalami kebocoran dan kegagalan perangkat roket pendorong.
Akibat kerusakan tersebut, dua astonout Badan Antariksa Amerika NASA nyaris gagal mendarat di Stasiun Antariksa Internasional (International Space Station atau ISS).
Meski akhirnya bisa mendarat di ISS dengan selamat, namun Barry Wilmore dan Sunita Williams, dua astronaut NASA yang menjadi pilot misi uji terbang awak di pesawat Starliner tersebut kini tertahan di ISS.
Barry dan Sunita tiba di ISS pada 6 Juni 2024, dan seharusnya hanya berada sekitar delapan hari di luar angkasa, dalam misinya itu dan selanjutnya kembali ke Bumi pada 16 Juni 2024 kemarin.
Hingga kini kedua astronaut NASA sudah terjebak selama lebih dari tiga minggu di ruang angkasa internasional itu. NASA dan Boeing pada, Rabu 10 Juli 2024 mengumumkan kedua astronaut harus berada di luar angkasa lebih lama dari perkiraan.
Barry Wilmore dan Sunita Williams bergabung dengan program penerbangan perdana ke luar angkasa menggunakan pesawat prototype Boeing Crew Space Transportation (CST)-100 Starliner.
NASA dan Boeing dalam pengumumannya itu juga menyampaikan, pesawat Starliner yang mereka tumpangi terkena masalah. Dimana lima dari 28 mesin pendorong pesawat mati saat mendekati ISS. Empat pendorong bisa dinyalakan tapi satunya dibiarkan mati.
Selain itu, pesawat juga itu mengalami kebocoran helium. Meski demikian Starliner dinyatakan memiliki banyak helium yang tersisa. Hal ini membuat kedua astronaut aman saat pesawat tersebut meluncur di atmosfer Bumi.
Starliner membutuhkan sekitar tujuh jam helium untuk mendarat di Bumi. Namun, pesawat itu kini hanya memiliki helium sekitar 70 jam untuk berada di luar angkasa selama berhari-hari tanpa kepastian.
Boeing menyatakan menunda kepulangan para astronaut untuk meninjau data dari peluncuran pesawat sebelum dapat kembali ke Bumi. Pengembalian ke Bumi diperkirakan akan berlangsung sekitar enam jam dan menargetkan lokasi Gurun Utah, New Meksiko atau lokasi cadangan lain tergantung kondisi cuaca setempat.
Starliner sebenarnya dirancang untuk misi enam bulan di luar angkasa. Namun saat ini, pesawat tersebut baru bisa berlabuh di ISS maksimal 45 hari.
Mengutip boeing.com Pesawat luar angkasa Boeing Crew Space Transportation (CST)-100 Starliner sedang dikembangkan bekerja sama dengan Program Kru Komersial NASA.
Starliner yang diberi tagline ‘Kapsul Luar Angkasa Abad ke-21’ ini dirancang untuk menampung tujuh penumpang, atau gabungan awak dan kargo, untuk misi ke orbit rendah Bumi.
Untuk misi layanan NASA ke Stasiun Luar Angkasa Internasional, pesawat ini akan membawa hingga empat anggota awak yang disponsori NASA dan penelitian ilmiah yang kritis terhadap waktu.
Starliner memiliki struktur inovatif tanpa las dan dapat digunakan kembali hingga 10 kali dengan waktu penyelesaian enam bulan. Ia juga dilengkapi internet nirkabel dan teknologi tablet untuk antarmuka kru.