Kendari, Portal.id – Tim Penilai Lomba 10 program PKK tingkat provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) tahun 2021 menyambangi Kelurahan Mokoau, Kecamatan Kambu, yang merupakan perwakilan Kota Kendari, di Kelurahan Mokoau, Selasa.
Kedatangan tim penilai Lomba PKK provinsi tersebut disambut langsung oleh Wali Kota Kendari, Sulkarnain Kadir, bersama ketua TP-PKK Kendari, Hj Sri Lestari Sulkarnain beserta beberapa pejabat terkait lingkup Pemkot Kendari.
Wali kota mengatakan, kehadirannya pada kegiatan lomba tidak hanya untuk mendukung Kelurahan Mokoau sebagai juara, namun demikian 10 program pokok PKK merupakan panduan yang lengkap bagi masyarakat dan PKK dalam mendukung program pemerintah membangun di Kota Kendari termasuk membantu pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19 .
“Sampai pada peran-peran, peran sosial, bagaimana hak kesehatan menjadi perhatian utama sebagaimana kita ketahui bahwa dua tahun ini kita menghadapi cobaan berat yaitu pandemi COVID-19, namun karena kerja keras kita semua selama dua bulan terakhir tidak ada lagi kasus COVID. Untuk itu, mari kita tetap menerapkan prokes dalam aktivitas sehari-hari,” kata Sulkarnain.
Dia juga meminta peran semua pihak bersama-sama untuk mendukung pembangunan di Kota Kendari untuk menciptakan Kota Kendari yang layak huni.
Wali Kota Kendari optimis Kelurahan Mokoau sebagai kelurahan yang mewakili Kota Kendari pada Lomba PKK Tingkat Provinsi Sultra tahun ini dapat membawa nama baik Kota Kendari di Tingkat Provinsi hingga ke tingkat Nasional.
“Mudah-mudahan apa yang sudah diusahakan oleh semua pihak dalam hal ini TP PKK Mokoau, bisa membawa nama baik Kota Kendari di tingkat provinsi, bahkan kita berharap bisa memenangkan di tingkat nasional. Namun, yang kami harapkan adalah 10 program PKK benar-benar bisa diimplementasikan kepada seluruh masyarakat kita,” katanya.
Sementara tim penilai lomba PKK tingkat provinsi, Devi menjelaskan, Kota Kendari merupakan daerah terakhir yang dinilai dalam lomba PKK ini.
Menurut dia, pada lomba kali ini mereka akan fokus pada lima aspek penilaian diantaranya, tertib administrasi, bagaimana pencegahan stunting dan bagaimana meningkatkan ekonomi keluarga.
“Kemudian cegah pernikahan anak, atau yang bisa kita kenal Cepat, yang ketiga adalah bagaimana usaha peningkatan pendapatan keluarga (UP2K) bagaimana masyarakat itu dapat meningkatkan ekonominya di PKK ada UP2K,” katanya.
Sementara itu, Ketua TP-PKK Kota Kendari, Sri Lestari Sulkarnain menjelaskan bahwa kegiatan hari ini merupakan kegiatan untuk terkait dengan 10 Program PKK di Kelurahan Mokoau.
“Penilaian ini untuk dapat mencapai 10 program PKK, apakah sudah terlaksana sebagaimana mestinya dari segi evaluasi kinerja, mulai dari Pokja I, II, III dan IV,” pungkasnya.
Wali Kota: PKK Mitra Pemerintah
Wali Kota Kendari Sulkarnain berharap, selaku mitra kerja pemerintah maka Tim penggerak PKK dapat mengambil peran dalam mewujudkan Kota Kendari sebagai kota layak huni yang berbasis ekologi, teknologi, dan informasi.
Dalam menyukseskan program, Sulkarnain beranggapan ada beberapa hal yang pengelolaannya lebih maksimal jika menggunakan pendekatan PKK. Oleh karena itu, ia berharap Pengurus PKK Kota Kendari bisa mengambil peran tersebut.
“Kita tahu bersama saat ini tantangan di masyarakat begitu dinamis, sehingga memberikan pembinaan kepada masyarakat Kota Kendari serta penguatan peran rumah tangga begitu penting. Sebab di era teknologi informasi saat ini peran keluarga sangat dibutuhkan,” katanya.
Sulkarnain kadir, minta kadier PKK Kota Kendari untuk terus membangun sinergitas dengan pemerintah untuk menjadi bagian dalam proses pembangunan di kota itu.menyatakan peran PKK penting dan strategis sebagai mitra kerja Pemerintah Kota. Kontribusi tim PKK akan mendukung peningkatan pembangunan daerah mulai ari unit terkecil di masyarakat melalui program pokoknya.
Selain itu, gerakan PKK berpengaruh besar di era globalisasi. Sebab, anggota PKK dituntut mengembangkan sikap dan perilaku kemandirian, mengandalkan ketahanan keluarga dan masyarakat, agar tidak keliru menerima perkembangan zaman.
“Tantangan yang dihadapi antara lain, semakin ketatnya persaingan sumber daya manusia, pergeseran nilai, memanfaatkan sumber daya alam, ilmu pengetahuan dan teknologi, juga pengaruh faktor-faktor lain yang tentu tidak bisa kita abaikan begitu saja,” pungkas Sulkarnain.(ADV)