NasionalOtomotif & Olahraga

Wasit Nasrullo Kabirov Dikecam Karena Tak Cek VAR Saat Sanksi Kartu Merah Ivar Jenner, Ternyata Begini Aturan Penggunaan Video Assistant Referee – VAR  

×

Wasit Nasrullo Kabirov Dikecam Karena Tak Cek VAR Saat Sanksi Kartu Merah Ivar Jenner, Ternyata Begini Aturan Penggunaan Video Assistant Referee – VAR  

Sebarkan artikel ini
Video Assistant Referee (VAR)
Video Assistant Referee (VAR). Foto : Ist / PSSI.com

NASIONAL, Portal.id – Nasrullo Kabirov, wasit FIFA asal Tajikistan yang memimpin laga Timnas U23 Indonesia vs Qatar di Piala Asia U23 2024 menjadi bulan-bulanan netizen republik +62.

Hal tersebut setelah, Timnas Indonesia kalah 0-2 dari Tim Qatar di laga perdana Grup A Piala Asia U-23 2024, di Stadion Jassim bin Hamad, Doha, Senin 15 April 2024 kemarin.

Serangkaian keputusan kontroversial wasit Nasrullo Kabirov disebut menjadi biang kekalahan Tim Garuda Muda asuhan Shin Tae Yong, yang juga berbuah protes PSSI ke AFC.

Salah satu keputusan kontroversial Kabirov ini diantaranya saat memberikan kartu kuning kedua bagi Ivar Jenner, yang sekaligus mengusir penyerang andalan timnas itu keluar lapangan.

Bahkan keputusan Kabirov ini mendapat kecaman langsung dari Shin Tae Yong. ”Mengapa mereka tidak memakai VAR dalam situasi seperti ini? ” kata pelatih asal Korea Selatan dengan kesal tersebut.

Tak hanya Ahjussi Shin yang dibuat bingung, netizen di negara +62 pun demikian. Mengapa tak menggunakan VAR?

Ternyata mengacu pada pedoman International Football Association Board (IFAB) tindakan wasit untuk tidak menggunakan VAR pada insiden Ivar Jenner sudah tepat.

Dalam peraturan soal VAR, IFAB membatasi empat kejadian yang bisa dicek menggunakan teknologi tersebut.

Empat kejadian tersebut yakni penentuan gol atau tidak gol, penalti atau tidak penalti, kartu merah langsung (bukan kartu kuning kedua), dan kesalahan identitas (ketika wasit memberi hukuman pemain yang salah).

Berdasarkan penjelasan tersebut, wasit tidak bisa menggunakan VAR untuk meninjau ulang insiden Ivar Jenner.

Mengutip situs theifab.com, IFAB yang merupakan badan yang bertanggung jawab atas penetapan dan pemeliharaan hukum pertandingan sepak bola ini merilis protokol penggunaan VAR, yakni sebagai berikut:

Protokol Video Assistant Referee (VAR)

1. Prinsip

Protokol VAR, sejauh mungkin, sesuai dengan prinsip dan filosofi Hukum Pertandingan.

Penggunaan Video Assistant Referee (VAR) hanya diizinkan jika penyelenggara pertandingan/turnamen telah memenuhi semua persyaratan Program Bantuan dan Persetujuan Implementasi (IAAP) sebagaimana tercantum dalam dokumen IAAP FIFA, dan telah menerima izin tertulis dari FIFA.

Penggunaan VAR dalam pertandingan sepak bola didasarkan pada sejumlah prinsip, yang semuanya harus berlaku dalam setiap pertandingan yang menggunakan VAR.

1. Video Assistant Referee (VAR) adalah petugas pertandingan, dengan akses mandiri ke rekaman pertandingan, yang hanya dapat membantu wasit dalam kejadian ‘kesalahan yang jelas dan nyata’ atau ‘kejadian serius yang terlewatkan’ yang terkait dengan:

a. Gol/bukan gol

b. Penalti/bukan penalti

c. Kartu merah langsung (bukan kartu kuning kedua/pemberitahuan)

d. Identitas salah (ketika wasit memberi peringatan atau mengusir pemain yang salah dari tim yang melanggar)

2. Wasit harus selalu membuat keputusan, artinya wasit tidak diizinkan memberikan ‘tidak ada keputusan’ dan kemudian menggunakan VAR untuk membuat keputusan; keputusan untuk membiarkan permainan berlanjut setelah dugaan pelanggaran dapat ditinjau.

3. Keputusan asli yang diberikan oleh wasit tidak akan diubah kecuali tinjauan video dengan jelas menunjukkan bahwa keputusan itu adalah ‘kesalahan yang jelas dan nyata’.

4. Hanya wasit yang dapat memulai ‘tinjauan’; VAR (dan petugas pertandingan lainnya) hanya dapat merekomendasikan ‘tinjauan’ kepada wasit.

5. Keputusan akhir selalu diambil oleh wasit, baik berdasarkan informasi dari VAR atau setelah wasit melakukan ‘tinjauan di lapangan’ (OFR).

6. Tidak ada batas waktu untuk proses tinjauan karena akurasi lebih penting daripada kecepatan.

7. Pemain dan official tim tidak boleh mengelilingi wasit atau mencoba mempengaruhi jika sebuah keputusan ditinjau, proses tinjauan, atau keputusan akhir.

8. Wasit harus tetap ‘terlihat’ selama proses tinjauan untuk memastikan transparansi.

9. Jika permainan berlanjut setelah sebuah insiden yang kemudian ditinjau, tindakan disiplin yang diambil/diperlukan selama periode pasca-insiden tidak dibatalkan, bahkan jika keputusan asli berubah (kecuali peringatan/pengusiran untuk menghentikan atau mengganggu serangan yang menjanjikan atau DOGSO).

10. Jika permainan telah berhenti dan diulang, wasit tidak boleh melakukan ‘tinjauan’ kecuali untuk kasus identitas salah atau untuk pelanggaran yang potensial terkait dengan perilaku kekerasan, meludah, menggigit, atau tindakan yang sangat kasar, menghina, dan/atau menyinggung.

11. Periode permainan sebelum dan setelah suatu insiden yang dapat ditinjau ditentukan oleh Hukum Pertandingan dan protokol VAR.

12. Karena VAR akan secara otomatis ‘memeriksa’ setiap situasi/keputusan, tidak ada kebutuhan bagi pelatih atau pemain untuk meminta ‘tinjauan’.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id