Peristiwa Isra’ Mi’raj memperkuat keyakinan umat Islam tentang adanya hari akhir. Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW melihat surga dan neraka. Beliau melihat keindahan surga dan merasakan kenikmatan yang luar biasa. Beliau juga melihat siksa neraka dan merasakan penderitaan yang sangat hebat. Penglihatan ini menunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW tentang balasan yang akan diterima oleh orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir.
Peristiwa Isra’ Mi’raj juga mengajarkan kepada umat Islam tentang pentingnya sabar dan ikhlas dalam beribadah. Nabi Muhammad SAW mengalami berbagai kesulitan dan rintangan selama perjalanan Isra’ Mi’raj. Namun, beliau tetap sabar dan ikhlas dalam menjalankan perintah Allah SWT. Kesabaran dan keikhlasan Nabi Muhammad SAW menjadi contoh bagi umat Islam untuk selalu sabar dan ikhlas dalam beribadah kepada Allah SWT.
Peristiwa Isra’ Mi’raj merupakan peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam. Peristiwa ini memperkuat keyakinan umat Islam tentang adanya Allah SWT, hari akhir, dan pentingnya sabar dan ikhlas dalam beribadah. Peristiwa Isra’ Mi’raj juga merupakan bukti kenabian Nabi Muhammad SAW, dan bahwa ajarannya harus diikuti oleh seluruh umat manusia.
Hikmah dari peristiwa Isra’ Mi’raj terkait dengan penegasan keimanan adalah untuk mengingatkan umat Islam tentang pentingnya memperkuat keyakinan mereka kepada Allah SWT, hari akhir, dan pentingnya sabar dan ikhlas dalam beribadah. Umat Islam harus selalu ingat bahwa Allah SWT adalah Tuhan Yang Maha Kuasa, dan bahwa Dia akan memberikan balasan yang setimpal kepada orang-orang yang beriman dan orang-orang yang kafir.
Perintah shalat lima waktu
Dalam perjalanan Isra’ Mi’raj, Nabi Muhammad SAW menerima perintah shalat lima waktu langsung dari Allah SWT. Shalat adalah ibadah yang sangat penting dalam Islam, dan merupakan salah satu rukun Islam. Perintah shalat lima waktu menunjukkan bahwa Allah SWT sangat mementingkan ibadah ini, dan bahwa shalat adalah salah satu cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
• Shalat sebagai bentuk penghambaan kepada Allah SWT
Shalat adalah bentuk penghambaan kepada Allah SWT. Ketika shalat, seorang muslim berdiri di hadapan Allah SWT, mengakui kebesaran-Nya, dan memohon ampunan-Nya. Shalat juga merupakan bentuk komunikasi antara seorang muslim dengan Allah SWT.
• Shalat sebagai sarana untuk membersihkan diri dari dosa
Shalat dapat membersihkan diri dari dosa-dosa kecil. Ketika shalat, seorang muslim membaca ayat-ayat suci Al-Qur’an, berzikir, dan berdoa kepada Allah SWT. Amalan-amalan ini dapat menghapus dosa-dosa kecil yang telah dilakukan oleh seorang muslim.
• Shalat sebagai sarana untuk memohon ampunan Allah SWT
Shalat juga merupakan sarana untuk memohon ampunan Allah SWT. Ketika shalat, seorang muslim mengakui kesalahan-kesalahannya dan memohon ampunan kepada Allah SWT. Allah SWT Maha Pengampun, dan Dia akan mengampuni dosa-dosa seorang muslim yang bertaubat dengan sungguh-sungguh.