Kendari, Portal.id – Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) resmi melaunching Kalender Event Sultra Tahun 2023, Minggu (5/3/2023) malam.
Launching kalender event yang dilangsungkan di Atrium The Park Mall Kendari ini, dihadiri oleh para Kepala Dispar yang ada di 17 Kabupaten/Kota di Sultra.
Kadispar Sultra, Belli Tombili berpesan agar seluruh Dispar Kabupaten/Kota lebih mempersiapkan diri untuk pelaksanaan event yang akan mereka selenggarakan nantinya.
“Dengan launchingnya kalender ini diharapkan teman-teman di daerah bisa lebih mempersiapkan pelaksanaan event,” tutur Belli kepada awak media.
Dia menambahkan, salah satu unsur pendukung yang harus diperhatikan oleh para penyelenggara event adalah aksesibilitas menuju lokasi kegiatan. Sebab, dengan adanya kemudahan akses itu lebih dapat menarik minat para wisatawan untuk datang.
Hal itu telah dirinya sampaikan kepada para Kadis Pariwisata Kabupaten/Kota, agar membenahi akses menuju tempat-tempat wisata.
“Seperti di Buton Tengah, alhamdulillah kemari saya dapat info dari Pj Bupati-nya bahwa mereka aktif membangun infrastruktur tempat-tempat penyelaman goa, dan homestay. Saya kira ini yang harus kita lengkapi supaya orang yang datang ke sana ada fasilitas yang mereka bisa dapatkan,” tambahnya.
Menurutnya, dengan pembenahan aksesibilitas maka target kunjungan wisatawan yang mencapai 6,6 juta di Sultra sepanjang tahun 2023 ini dapat tercapai.
“Kuncinya satu, aksesibilitas yang paling penting adalah harga tiket murah. Saya kira yang penting momentum ini terjaga, pemerintah juga semakin aktif membangun infrastruktur sehingga akses menuju destinasi wisata itu semakin bagus,” ujarnya.
Belli mengungkapkan, dalam kalender ini setidaknya terdapat 72 event yang akan diselenggarakan pada Maret—Desember 2023 mendatang. Kendati demikian, jumlah tersebut masih dapat bertambah.
“Masih banyak event-event yang belum di info ke kami,” ungkapnya.
Dirinya berharap, melalui event-event yang akan diselenggarakan nanti dapat mendorong kebangkitan pariwisata Sultra. Sehingga target 6,6 juta perjalanan wisatawan dapat tercapai.
“Jangan lagi kita buat event hanya ditonton sendiri. Sedapat mungkin harus ada wisatawan yang datang, supaya yang tadinya event budaya bisa naik jadi event pariwisata,” harapnya.
Laporan: Ferito Julyadi