NewsPolitik & PemerintahanSosok

Pidato “Perubahan dan Perbaikan” AHY, Pengamat Politik Sultra: Yang Dibutuhkan Masyarakat Belum Banyak Dikupas

×

Pidato “Perubahan dan Perbaikan” AHY, Pengamat Politik Sultra: Yang Dibutuhkan Masyarakat Belum Banyak Dikupas

Sebarkan artikel ini
Pengamat Politik Sultra, Najib Husain. Foto: Portal.id

Kendari, Portal.id – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan pidato politiknya, Jumat (14/7/2023) malam. Pidato inipun ditayangkan di sejumlah stasiun televisi nasional, dan cukup menyita banyak perhatian masyarakat, khususnya para pengamat politik.

Salah satu pengamat politik yang menyoroti pidato AHY adalah Najib Husain. Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari ini menilai bahwa pidato bertema “Perubahan dan Perbaikan” yang dibawakan AHY masih belum dapat mengulas secara rinci apa yang sangat dibutuhkan masyarakat Indonesia.

Hal tersebut Najib sampai saat ditemui awak media Sultra usai menjadi pemateri pada kegiatan Nonton Bareng (Nobar) Pidato AHY, yang diselenggarakan oleh DPD Partai Demokrat Sultra di salah satu kafe di Kota Kendari.

Menurutnya, secara substansi apa yang disampaikan AHY dalam pidatonya belum banyak mengupas apa yang menjadi kebutuhan utama masyarakat.

“Saya tidak tahu apakah ini strategi yang coba dimainkan AHY, mengingat bahwa pidato-pidato yang dilakukan tidak hanya sekali saja, tetapi sudah beberapa kali dilakukan,” ucap Najib.

Ketua Jurusan Ilmu Politik itu berharap, pidato yang disampaikan hari ini merupakan strategi AHY, dengan tujuan membuat masyarakat penasaran sehingga menunggu pidato berikutnya.

“Karena jika yang tadi sudah menjadi pidato pamungkas, tidak menutup kemungkinan akan sulit untuk kita (masyarakat) mendapat poinnya,” jelasnya.

Kendati demikian, Najib tidak menampik bahwa pada pembawaan pidato kali ini, putra pertama mantan presiden Indonesia itu jauh lebih baik dibandingkan pidato-pidato sebelumnya.

Dimana AHY terlihat dapat mengatur irama, sehingga tidak cenderung menunjukan bahwa dirinya berada di posisi oposisi, untuk kemudian mengkritisi apa yang dilakukan pemerintah saat ini.

“Itu menjadi hal yang penting dilakukan AHY, agar masyarakat bisa melihat yang disampaikan AHY lebih objektif, dan menjadi sebuah solusi bagaimana Indonesia kedepan,” tutupnya.

Untuk diketahui, dalam pidatonya sejumlah permasalahan di tatanan pemerintahan dibahas  oleh AHY diantaranya pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tumbuh rendah, pemberantasan korupsi yang tebang pilih, hingga persoalan para petani.

 

Laporan: Ferito Julyadi

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id