Kendari, Portal.id – Direktur Jenderal Kekayaan Intelektual (Dirjen KI) Min Usihen mengungkapkan bahwa program-program unggulan pada 2023 sebagai tahun tematik merek telah menghasilkan capaian baik dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pelindungan merek.
Hal tersebut disampaikannya saat membuka kegiatan Merek Festival 2023 sebagai rangkaian penutupan tahun tematik merek yang berlangsung mulai 23-25 Oktober 2023 di Lapangan Merah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham), Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan.
Min menyebutkan empat program tersebut, yaitu peluncuran Persetujuan Otomatisasi Pelayanan Merek (POP Merek); One Village One Brand (OVOB); Geographical Indication Drafting Camp; dan IP Talks Brand (H)ours.
“POP Merek yang diresmikan oleh Menteri Hukum dan HAM pada tanggal 30 Oktober 2022 lalu telah melayani permohonan perpanjangan, pencatatan lisensi dan petikan resmi. Saat ini POP Merek telah menerima sekitar 34.000 permohonan dan memberikan kontribusi PNBP lebih dari 70 Miliar Rupiah,” kata Min Usihen dalam siaran pers yang diterima media ini, Senin (23/10).
Program unggulan selanjutnya adalah OVOB, Min Usihen menjelaskan bahwa OVOB merupakan tema kampanye untuk membangun kesadaran dan memetakan potensi merek kolektif di seluruh Indonesia.
“Tujuannya adalah untuk mendorong ekonomi daerah berbasis kekayaan intelektual (KI) di setiap desa atau pun kabupaten dengan memiliki satu brand secara kolektif yang dimiliki oleh komunitas yang bergerak di satu bidang tertentu pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) atau ekonomi kreatif,” terang Min.
“Hingga waktu pelaksanaan merek festival ini, DJKI telah menerima 99 permohonan merek kolektif dan 6 diantaranya telah terdaftar. Jumlah tersebut merupakan trend yang positif karena terjadi peningkatan permohonan hampir empat kali lipat dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya berjumlah 29 permohonan,” lanjutnya.
Menurut Min, merek kolektif yang telah diajukan pada tahun ini secara nyata telah melibatkan lebih dari 2000 pelaku usaha, sehingga memiliki potensi untuk menggerakan perekonomian nasional.
Adapun capaian selanjutnya adalah program Geographical Indication Drafting Camp, Min mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pendaftaran indikasi geografis (IG) dengan cara memberikan asistensi dan pendampingan bagi pemohon IG.
Di mana kegiatan ini telah dilaksanakan di tiga provinsi yaitu Papua dengan 4 permohonan, Papua Barat dengan 4 Permohonan, dan Nusa Tenggara Timur dengan 8 permohonan.
“Sehingga total dokumen deskripsi yang telah disusun sebanyak 16 dokumen deskripsi permohonan indikasi geografis dan 1 diantaranya telah terdaftar,” imbuh Min.
Terakhir, kata Min, program sosialisasi bertajuk IP Talks Brand (H)ours ini berhasil menggaet 4000 peserta yang mengikuti talkshow interaktif melalui platform virtual youtube DJKI dan aplikasi Zoom.
“Pesertanya terdiri para pelaku usaha, pemilik merek, konsultan KI, instansi terkait yang memangku kepentingan di bidang KI, sentra-sentra KI, lembaga pendidikan, dan masyarakat pada umumnya,” ucapnya.
Diakhir sambutannya, dirinya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk hadir di kegiatan Festival Merek 2023 dengan tema “Cinta Lokal Sentuhan Global : Merek Kita, Cerita Kita Bangga di Panggung Dunia yang dilaksanakan pada tanggal 23 s.d 25 Oktober 2023 di Kementerian Hukum dan HAM di mana berbagai kegiatan seperti pameran produk lokal & konsultasi KI, dan business matching, talkshow seputar KI ada di gelaran ini.
“Dengan dilaksanakannya Festival Merek 2023 ini diharapkan semakin meningkatkan kesadaran para pelaku usaha untuk memanfaatkan pelindungan merek,” pungkasnya.