Kendari, Portal.id – Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) dengan mengusung tema sinergi memperkuat ketahanan dan kebangkitan ekonomi nasional di salah satu Hotel di Kota Kendari, Rabu malam (29/11/2023).
Dalam sambutannya, Deputi Kepala KPw BI Sultra, Aryo Wibowo T Prasetyo memaparkan pertumbuhan perekonomian di Bumi Anoa dari tahun 2022 – 2023.
“Pada tahun 2022 di Sultra pertumbuhan ekonominya di atas nasional mencapai 6 persen dan turun pada 2023 menjadi 4,9 persen,” kata Aryo.
“Namun yang kita syukuri adalah ada empat sektor dominan yang ada di Sultra yang dapat menampung tenaga kerja cukup banyak dan dapat tumbuh berkembang, sektor pertanian tentunya, kemudian sektor pertambangan, sektor kontruksi dan sektor industri pengelolahan,” sambungnya.
Kendati demikian, kata Aryo inflasi di Sultra juga perlu diwaspadai. Melihat pada triwulan ketiga (hingga September) tahun 2023 inflasi di Bumi Anoa mencapai 3,36 persen.
“Inflasi kita mencapai 3,46 persen tertinggi nomor dua di Indonesia lalu di bulan oktober turun menjadi 3,14 persen jika di bandingkan pada bulan oktober 2022 inflasinya mencapai 7,39 persen,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Aryo, bahwa pada tahun 2024 Bank Indonesia akan mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Sulawesi Tenggara melalui kegiatan Festival Ekonomi Syariah.
“Kami berharap di tahun 2024 sinergi terus berjalan dengan baik sehingga outlook pertumbuhan ekonomi di Sultra dapat tumbuh berkembang, kemudian inflasi dapat ditangani dengan baik, tentunya ekosistem digital juga dapat berjalan dengan baik,” pungkasnya.