Kesehatan & Gaya HidupSulawesi Tenggara

Kolesterol Bisa Naik Meski Asupan Berkurang Selama Puasa, Ini Kebiasaan yang Jadi Pemicunya

×

Kolesterol Bisa Naik Meski Asupan Berkurang Selama Puasa, Ini Kebiasaan yang Jadi Pemicunya

Sebarkan artikel ini
Ilustrasi

KENDARI, Portal.id – Mengatur pola makan dan gaya hidup selama bulan puasa menjadi kunci penting untuk menjaga agar kolesterol tetap baik. Kebiasaan makan berlebihan saat berbuka dapat menjadi risiko peningkatan kadar kolesterol.

Melansir hellosehat.com, merujuk pada penelitian yang dimuat dalam Annals of Nutrition and Metabolism menyatakan bahwa puasa di bulan Ramadhan berpotensi meningkatkan kadar kolesterol.

Ada beberapa perilaku kurang ramah yang bisa menjadi penyebab naiknya kolesterol selama menjalani puasa di bulan Ramadhan, yaitu:

1. Tidak menjaga pola makan

Salah satu penyebab utama kenaikan kolesterol saat berpuasa adalah tidak menjaga pola makan, khususnya saat sedang buka puasa.

Setelah menahan lapar dan haus sepanjang hari, ‘balas dendam’ dengan makan beragam makanan mulai dari takjil minuman manis dan makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans, adalah hal keliru.

2. Terjadi sindrom metabolik

Penyebab lain dari kolesterol naik saat puasa adalah sindrom metabolik, yaitu sekelompok kondisi medis yang bisa meningkatkan risiko penyakit jantung, termasuk serangan jantung, penyakit jantung koroner, dan beragam penyakit jantung lainnya.

Biasanya, kondisi ini bisa Anda tandai dengan kenaikan tekanan darah, kenaikan gula darah, hingga kelebihan lemak dalam tubuh, khususnya pada area pinggang, hingga kadar kolesterol dan trigliserida yang tidak normal.

Tiga kondisi tersebut bisa terjadi saat puasa, khususnya jika perut yang kosong dan tidak diisi makanan selama seharian penuh tiba-tiba diisi dengan berbagai makanan tak sehat.

3. Kekurangan taurin

Taurin merupakan jenis asam amino yang berfungsi untuk mengendalikan kadar kolesterol jahat dalam darah dan liver (organ hati). Ketika puasa, Anda mungkin saja kekurangan taurin.

Taurin bisa didapatkan dari zat seng (zinc) dan vitamin A. Sumber pangan yang tinggi taurin antara lain sayuran seperti bayam, brokoli, dan jamur.

Mengingat sepanjang pagi sampai sore Anda tidak mendapatkan asupan nutrisi zat seng dan vitamin A, tubuh pun jadi kekurangan taurin dan kadar kolesterol jadi sulit dikendalikan.

Setelah berhasil mencegah kolesterol naik saat puasa, tidak kalah penting untuk menjaga kolesterol stabil saat lebaran. Mengingat hari Lebaran identik acara makan merupakan kegiatan yang Anda nantikan.

Memang sulit menghindari godaan untuk makan makanan lezat pada hari raya Idul Fitri. Sebab banyak makanan khas lebaran yang memang tinggi kandungan lemaknya.

Mulai dari opor ayam, rendang, sayur papaya dengan kuah santan, dan masih banyak lagi. Tentu saja sayang sekali jika usaha menghindari pantangan kolesterol tinggi saat buka puasa selama satu bulan, akhirnya sia-sia hanya dengan satu hari saja.

Oleh sebab itu, upayakan untuk selalu menjaga kolesterol agar tetap stabil meski di hari lebaran. Jika memang tidak bisa menolak ajakan untuk makan makanan dengan kadar lemak tinggi, makanlah seperlunya saja.

Selain itu, cobalah untuk mengimbanginya dengan mengonsumsi makanan kaya serat atau ikan yang kaya akan asam lemak omega-3.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan ikuti WhatsApp channel portal.id